- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 19 September 2024 | 05:24 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 8 Agustus 2024 | 06:05 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 134
Padang, InfoPublik – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat menilai bahwa sektor jasa keuangan di Sumatera Barat menunjukkan pertumbuhan positif hingga Mei 2024, dengan tingkat risiko yang masih terkendali.
"Kinerja sektor jasa keuangan ini telah berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat, yang tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Triwulan I-2024 year on year (yoy) sebesar 4,37 persen," ujar Kepala OJK Sumbar, Roni Nazra, pada Selasa (6/8/2024).
Roni menjelaskan bahwa industri perbankan, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatera Barat, mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada Mei 2024, total aset perbankan meningkat sebesar 6,94 persen (yoy) menjadi Rp81,33 triliun. Penyaluran kredit dan pembiayaan juga meningkat sebesar 7,17 persen (yoy), mencapai Rp70,94 triliun.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,82 persen (yoy), mencapai Rp55,90 triliun. Risiko kredit tetap terkendali dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2,68 persen, sementara rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di angka 126,90 persen.
Kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp31,38 triliun, tumbuh sebesar 6,62 persen (yoy), yang mencakup 44,23 persen dari total kredit perbankan di Sumatera Barat.
Roni juga menyoroti kinerja perbankan syariah di Sumatera Barat, yang mencatat pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional. Total aset perbankan syariah tumbuh sebesar 19,94 persen (yoy) menjadi Rp11,04 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat 20,02 persen (yoy) menjadi Rp10,38 triliun. Penyaluran pembiayaan syariah tumbuh 26,86 persen (yoy), mencapai Rp9,46 triliun.
"Risiko pembiayaan di sektor perbankan syariah juga terjaga dengan baik, dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) sebesar 1,82 persen dan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 91,14 persen," jelasnya.
Selain itu, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatera Barat juga menunjukkan pertumbuhan yang baik. Total aset BPR meningkat sebesar 7,36 persen (yoy) menjadi Rp2,58 triliun, sementara penghimpunan DPK tumbuh 5,78 persen (yoy) mencapai Rp1,94 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan di BPR tumbuh 9,32 persen (yoy) menjadi Rp2,03 triliun, dengan 71,05 persen di antaranya disalurkan untuk UMKM. Risiko kredit dan pembiayaan tercatat dengan rasio NPL/NPF sebesar 11,17 persen, dan rasio LDR/FDR sebesar 104,89 persen.
(MC Padang/April)