: Kegiatan High Level Meeting pengendalian inflasi di kantor bupati Maluku Tenggara, Rabu (3/4/2024). Foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Jumat, 5 April 2024 | 08:57 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 144
Langgur, InfoPublik – Terbatasnya ketersediaan cabai di Maluku Tenggara (Malra) mengakibatkan harga bahan pangan tersebut melonjak ke kisaran Rp70.000-100.000 per Kilogram (Kg).
Penjabat (Pj) Bupati Malra, Jasmono mengakui pasokan cabai di wilayahnya saat ini tidak mencukupi sehingga pihaknya berniat mendatangkan dari kabupaten lainnya yang surplus seperti Maluku Tengah (Malteng).
“Kita akan bekerja sama dengan Pemkab Malteng untuk datangkan cabai. Hal ini tidak bertentangan dengan ketentuan perundangan,” ujarnya pada kegiatan High Level Meeting pengendalian inflasi di kantor bupati, Rabu (3/4/2024).
Menurut dia, di Kabupaten Malteng stok cabainya melimpah sehingga harganya hanya berkisar Rp5.000-15.000 per Kg.
"Kita sementara berproses untuk penjajakan dengan Maluku Tengah dari segi business-to-business atau melalui pemerintah dengan pemerintah,” ungkapnya.
Dalam hal ini, pihaknya sudah meminta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) untuk melaksanakan penjajakan.
Jika penjajakan itu berhasil dan kedua pihak bersepakat, Jasmono optimistis harga untuk cabai atau sayur mayur akan terjangkau dan bisa membantu masyarakat.
Meski begitu, pihaknya memastikan tidak akan mengesampingkan para petani termasuk petani cabai dan akan terus mendorong mereka untuk meningkatkan produksi.
"Kita tetap siapkan pasar untuk petani. Jangan sampai petani kita dorong untuk produksi namun kita tidak siapkan pasar dengan baik. Petani juga harus diperhatikan agar kebutuhan sembako masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau," tandasnya. (MC Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)