: Pj Bupati Malra Jasmono (kiri) dan Pj Wali Kota Tual Ahmad Yani Renuat (kanan) saat menyanyikan lagu rohani Kristen di acara Badar 2024 di Desa Dian. (Foto : Harry Labetubun)
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 15 April 2024 | 04:10 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 862
Langgur, InfoPublik – Toleransi antar umat beragama di Pulau Kei, Provinsi Maluku, terjaga dengan baik. Sikap toleransi juga ditunjukkan oleh pemimpin daerahnya.
Setidaknya hal itu terlihat pada momen ketika Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara, Jasmono dan Pj Wali Kota Tual, Ahmad Yani Renuat, berduet menyanyikan kidung rohani umat Kristen di hadapan ratusan peserta Baku Dapa Anak dan Remaja (Badar) 2024 di Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Dian, Jumat (12/4/2024).
Sekalipun beragama Islam, Renuat dengan lancar dan penuh penjiwaan melantunkan lagu JejakMu Tuhan ciptaan Jeffry S. Tjandra, yang lantas disambut gemuruh tepuk tangan dari seluruh peserta Badar dan tamu undangan.
Renuat bahkan turun dari podium mendekati peserta di barisan paling depan, kemudian berbagi mic dengan mereka.
Kebahagiaan peserta Badar tidak sebatas itu, lantaran aksi serupa juga diikuti Jasmono yang melantunkan lagu Mujizat Itu Nyata.
Terik matahari yang menyengat tak menyurutkan semangat dan antusias peserta Badar untuk ikut bernyanyi bersama Jasmono.
Seorang peserta Badar, GinaYolanda, mengaku kaget melihat kedua penjabat kepala daerah itu bernyanyi untuk mereka, terlebih yang dilantunkan adalah lagu rohani Kristiani.
Baginya, kedua pemimpin itu telah menunjukan indah dan romantisnya toleransi umat beragama di pulau Kei.
"Ini bentuk toleransi sejati dari kearifan lokal ain ni ain yang diwariskan leluhur Kei turun menurun,"katanya.
Menurutnya, kearifan lokal vu'ut enmehe ni tilur dan Vu'ut enmehe ni ngivun sesungguhnya mengartikan kita semua sebagai orang bersaudara yang berasal dari satu rahim.
"Inilah bentuk toleransi sesungguhnya yang hingga kini masih terpelihara di Pulau Kei. Terima Kasih bapak Jasmono dan bapak Yani Renuat yang telah memberi teladan toleransi di tanah Kei,” ucapnya.
Sebagai informasi, Badar merupakan agenda tahunan Klasis GPM Pulau-pulau Kei Kecil dan Kota Tual, yang melibatkan anak tanggung dan remaja bersama pengasuh pada masing-masing jemaat di wilayah Klasis GPM.
Kegiatan yang diikuti ratusan anak dan remaja ini dibuka anggota Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. Nansi Soissa dan berlangsung pada 12-14 April 2024.
Badar diisi dengan beragam kegiatan umum seperti penguatan spiritualitas, art theraphy, pentas budaya, outbound, permainan tradisional.
Sedangkan kegiatan khusus antara lain teknologi informasi dan fotografi, musik dan vokal, bisnis, seni, tari, kehumasan, berkebun (tanaman hidroponik) dan cinta lingkungan, pengolahan sampah, model dan tata busana, riset (anti sosial), cinta bahari, jurnalistik dan kuliner.
Adapun kegiatan untuk pengasuh damping adalah pemberdayaan pengasuh dengan materi antara lain teknik dan keterampilan pastoralia anak dan pencerdasan spiritualitas (kesadaran dan penguatan Panggilan). (MC Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)