: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (kiri), memberikan sambutan saat menghadiri Haul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran di Desa Gringgingsari.
Oleh MC KAB BATANG, Minggu, 21 April 2024 | 15:10 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 113
Batang, InfoPublik - Desa Gringgingsari di Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang menjadi pusat destinasi spiritual yang menenangkan dan menyejukan. Setiap tahun, desa ini menggelar Haul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran.
Seiring jumlah peziarah dan pengunjung haul yang terus mengalami peningkatan Desa Gringgingsari pun mendapatkan perhatian istimewa dari Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki. Ia mengatakan, kegiatan haul sebagai upaya masyarakat mempertahankan kerarifan lokal dan budaya guna mempererat tali silaturahmi dan menghormati warisan spiritual.
“Haul ini bukan sekadar tradisi, melainkan wujud penghormatan kita sebagai generasi penerus kepada Syekh Abdurrahman, yang telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran Islam. Pengaruhnya tidak terbatas pada agama saja, tetapi juga merambah ke sosial dan berbagai aspek kehidupan,” katanya, usai menghadiri khaul, Sabtu (20/4/2024).
Desa Gringgingsari, lanjut Bupati Lani merupakan destinasi wisata religi yang mendapatkan dukungan penuh dari dinas pariwisata, berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata di Batang, termasuk di Wonotunggal. “Kita memiliki wisata religi, budaya, dan belanja yang kini sedang kita kembangkan lebih lanjut,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, infrastruktur menjadi salah satu fokus utama prioritas pengembangan pariwisata, yakni dengan peningkatan akses ke lokasi wisata dan makam. “Perbaikan jalan adalah kunci. Jalan yang baik adalah akses vital menuju destinasi yang ingin kita kunjungi. Oleh karena itu, kami memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan di Batang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gringgingsari Khoirudin menyebut kegiatan dalam tradisi Haul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran meliputi pembacaan manakib, doa bersama di komplek makam, dan pengajian akbar. “Perayaan haul berlangsung selama tiga hari dan didatangi sekitar 10 ribu pengunjung. Mungkin haul mulai tercatat, sekitar 40-an tahun lalu,” ujar dia.
Ia juga mengatakan Haul Sunan Kajoran tahun ini jauh lebih ramai sekarang. Sebab, dulu akses menuju makam Sunan Kajoran masih kurang. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)