:
Oleh MC KOTA DUMAI, Minggu, 28 April 2024 | 05:57 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 105
Dumai, InfoPublik - Sekda Kota Dumai Indra Gunawan bersama anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membahas strategi dalam menurunkan prevalensi stunting. Ada dua cara yang digunakan yakni pendekatan multisektoral dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Tujuannya, dapat meningkatkan pemahaman bagi orang tua, bahwa pemenuhan gizi diperlukan dalam mencegah terjadinya stunting.
"Dalam upaya ini, Pemerintah Kota Dumai sangat serius dalam menyusun dan melaksanakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan pencegahan stunting," kata Indra Gunawan saat memimpin rapat TPPS di Ruang Rapat Bappeda Kota Dumai, Jumat (26/04/2024).
Mekanismenya, pihaknya akan menyasar pada masyarakat yang terindikasi memilki anak yang mengalami kondisi wasting. Kondisi itu adalah anak yang berat badannya menurun seiring waktu hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) dan parah.
Pemicu wasting biasanya dikarenakan anak terkena diare sehingga berat badannya turun drastis tapi tinggi badannya tidak bermasalah.
"Kita tidak hanya fokus kepada anak stunting tetapi juga kepada keluarga yang beresiko Wasting untuk selanjutnya dilakukan edukasi," imbuhnya.
Untuk saat ini, ada 168 anak stunting di seluruh Kecamatan yang ada di Kota Dumai dan TPPS menetapkan 5 lokus stunting yang ada di Kota Dumai yaitu Kelurahan Purnama, Bagan keladi, Jaya Mukti, Gurun Panjang dan Bagan Besar Timur.
Fokus untuk menentukan kembali kelurahan lokus stunting dengan beberapa kriteria analisis penambahan penentuan lokus yaitu jumlah keluarga beresiko stunting, jumlah kasus balita stunting (pendek dan sangat pendek), persentase prevelensi stunting dan cakupan Layanan (khusus sanitasi).