Kepala BNNP Jatim Tegaskan Jangan Sampai Ketergantungan Narkoba

: Kepala BNNK Tuban saat menandatangani PKS bersama RSUD dr. R. Koesma, disaksikan Kepala BNNP Jatim


Oleh MC KAB TUBAN, Selasa, 30 April 2024 | 21:35 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Tuban, InfoPublik - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Mohamad Aris Purnomo didampingi Kepala BNNK Tuban, Tri Tjahyono menghadiri kegiatan Rakor Pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat oleh BNNK Tuban di ruang Dandang Wacono Setda Tuban, Selasa (30/4/2024).
 
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Dirut RSUD dr. R.Koesma, Kasat Reskoba, Kadinkes P2KB, perwakilan OPD, camat, kepala Puskesmas, dan puluhan kader PKK.
 
Kepala BNNP Jatim, usai membuka kegiatan mengatakan, hari ini BNNK menjalin perjanjian kerja sama dengan RSUD dr. R. Koesma, beberapa klinik dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Tuban.
 
"Kerja sama ini terkait tempat rehabilitasi, sedangkan hadirnya camat dan kader PKK ini untuk pemetaan kerawanan daerah," ungkapnya.
 
Disampaikan juga, pada kesempatan itu BNN juga menyosialisasikan terkait pembinaan ketahanan keluarga antinarkoba.
 
"Untuk Desa Bersinar tahun ini ada Kelurahan Kingking, Tuban dan Kelurahan Gedongombo, Semanding akan kita bina selama 1 tahun," kata Kepala BNNP Jatim sejak 2021 itu.
 
Pihaknya berharap, di sana ada program ketahanan keluarga, ketahanan diri remaja, dan termasuk intervensi berbasis masyarakat.
 
"Jadi mereka nanti bisa melakukan penanganan narkoba untuk tingkat pertama dan rehabilitasi tingkat awal," ujarnya.
 
Harapan ke depan, masyarakat Kabupaten Tuban jadi semakin peduli dan yang terpenting selalu kolaborasi dengan Pemda Tuban.
 
"Kita ucapkan terima kasih kepada Pemkab yang telah membantu kegiatan P4GN, termasuk anggaran dan hibah tanah," ucap lulusan Akpol 1988 itu.
 
Terkait kondisi peredaran narkoba di Tuban, ia mengaku rata-rata adalah jenis karnopen, dan pihaknya selalu komitmen untuk menyadarkan mereka dari ketergantungan narkoba. "Jangan sampai mereka ketergantungan narkoba, dan mereka rata-rata menjadi korban," bebernya.
 
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, yang keluarganya terpapar narkoba, apakah itu karnopen, ganja, ataupun sabu untuk dibawa ke BNNK demi proses rehabilitasi.
 
"Jangan sampai mereka terpapar terus terlibat jaringan dan tertangkap, tidak bisa direhabilitasi, karena bukan pengguna lagi tapi sudah bagian dari sindikat jaringan," pungkas dia. (chusnul huda/hei)