: Workshop digelar oleh Paguyuban Sastra Budaya Jawa (Pasbuja) Kawi Merapi Sleman pada Sabtu (4/5/2024) di Aula Kundha Kabudayan Sleman. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 6 Mei 2024 | 14:23 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 82
Sleman, InfoPublik - Dalam dunia jurnalistik ada 3 model tulisan, berita, feature dan opini. Berita adalah peristiwa aktual yang penting untuk diketahui publik. Ada berita langsung, berita ringan, berita mendalam, berita investigasi dan berita opini.
Feature merupakan karya jurnalistik khas, bergaya sastra, berisi fakta dan interpretasi tentang situasi masalah. Feature sebagai kisah soft news dimaksudkan menggugah emosi dari sebuah peristiwa.
Sementara opini adalah sebuah karya berisi pendapat tentang suatu peristiwa atau masalah. Penulisan opini memberikan masukan, gagasan bahkan mengkritik suatu peristiwa, dituangkan dengan bahasa ilmiah populer mudah dipahami semua kalangan.
Hal tersebut yang disampaikan oleh Fadmi Sustiwi, Wartawan Senior Media Cetak Kedaulatan Rakyat (KR) di depan 18 peserta Workshop Menulis Opini di Media Massa. Workshop digelar oleh Paguyuban Sastra Budaya Jawa (Pasbuja) Kawi Merapi Sleman pada Sabtu (4/5/2024) di Aula Kundha Kabudayan Sleman.
“Akan sangat bagus bila bahasan dikaitkan dengan teori, pandangan ahli di bidangnya dalam bentuk kutipan,” tegasnya. Namun Ninik, begitu ia sering dipanggil, mengingatkan jangan semua berisi kutipan.
Dirinya menuturkan, beberapa tulisan yang termasuk katagori opini adalah kolom, artikel dan tajuk rencana (editorial) serta pikiran pembaca. Banyak hal bisa ditulis dalam opini, seperti isu yang sedang trending topic, peringatan hari besar, ulang tahun peristiwa, inovasi baru, temuan baru, persoalan politik, sosial budaya dan lainnya.
Meski banyak hal yang bisa ditulis, Ninik mengingatkan jangan menjadi supermarket penulis.
“Jangan jadi supermarket penulis. Fokuslah menulis pada bidang yang dikuasai dan konsisten,” tegasnya.
Ninik memaparkan langkah-langkah menulis opini dengan cukup jelas, memberi kesempatan untuk tanya jawab dan diskusi guna lebih memahami. Para peserta juga diberi waktu praktek menulis opini, yang dikumpulkan serta dibahas guna mengetahui kekurangan serta sebagai evaluasi.
R Toto Sugiharto selaku moderator menyimpulkan bahwa menulis opini tidak bisa instant tetapi perlu proses panjang dengan latihan terus menerus dan konsisten. Tak kalah penting adalah banyak membaca, kritis terhadap setiap peristiwa.
“Kita harus banyak membaca, dengan membaca akan tumbuh banyak ide untuk menulis,” tutur Toto Sugiharto.
Novelis dan budayawan itu mengutarakan ide, para peserta bisa menanggapi suatu tulisan opini di media, hingga terjadi perdebatan hingga redaktur menghentikan perdebatan tersebut, pungkasnya.
Para peserta terlihat antusias, merasa senang mendapat banyak inspirasi serta pencerahan belajar menulis opini. Seperti yang disampaikan Sulistiyanto salah satu peserta
“Alhamdulillah, bisa mendapat ilmu, tambahan wawasan dan pengalaman,” ujarnya.
Sementara Bunga mengatakan mendapat banyak pengetahuan baru. Bahkan ia berharap akan digelar workshop kedua agar bisa menulis opini dengan baik dan benar.
Novelis Budi Sarjono didampingi Sutopo Sugihartono ketua Pasbuja Kawi Merapi berharap peserta workshop mendapat banyak pengetahuan wawasan dan terinspirasi.
“Bagi yang belum tergabung, silakan bergabung dengan Pasbuja,” tandasnya (Edy – KIM Sumber Biwara Moyudan)