- Oleh MC KAB BALANGAN
- Kamis, 21 November 2024 | 13:20 WIB
: Pj Gubernur Maluku, Sadali Ie, saat menghadiri peluncuran Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku, Kamis (1/8/2024)
Oleh MC PROV MALUKU, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 07:27 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 204
Ambon, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi di Provinsi Maluku per Juli 2024 turun menjadi 2,71% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Capaian ini tak terlepas dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cepat dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, serta dukungan dan kerja sama dari pemerintah kabupaten dan kota.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, dalam Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku pada Kamis (1/8/2024).
“Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Maluku, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pimpinan dan jajaran BPS Provinsi Maluku yang telah bekerja keras secara profesional dalam menghasilkan indikator yang dirilis hari ini,” ungkap Pj Gubernur Maluku yang hadir pada kesempatan tersebut.
Dalam rilis tersebut disampaikan lima indikator utama, yakni Perkembangan IHK/Inflasi Juli 2024, Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Juli 2024, Perkembangan Ekspor Impor Juni 2024, Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPKH) Juni 2024, dan Perkembangan Transportasi Juni 2024.
Menurut Sadali, indikator inflasi sangat penting guna stabilitas ekonomi, karena inflasi yang terlalu tinggi dapat berdampak pada daya beli dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pengendalian inflasi menjadi perhatian utama pemerintah pusat dan daerah.
Untuk NTP, Sadali menjelaskan bahwa hal ini relevan dalam konteks sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Sementara perkembangan ekspor dan impor dinilai penting untuk merencanakan strategi memperkuat ekspor dari Maluku.
Sadali juga menekankan pentingnya indikator TPKH untuk menunjang pariwisata di Maluku, serta indikator transportasi yang menunjang konektivitas dan infrastruktur sebagai faktor penting dalam perencanaan pembangunan di Provinsi Maluku.
Sementara itu, Pattiwaellapia menjelaskan bahwa pada periode yang samaProvinsi Maluku mengalami deflasi sebesar 0,82% atau inflasi -0,82% secara bulanan (month-to-month/mtm).
Sementara secara year-to-date (Juli 2024 dibandingkan dengan Desember 2024), inflasi tercatat sebesar 1,19%. Secara yoy, inflasi tercatat sebesar 2,71%.
Dia juga menyampaikan bahwa inflasi ini berada di bawah 3%, dan tiga Kabupaten Kota IHK juga mengalami penurunan inflasi, yakni Kota Ambon sebesar 3,17% yoy, Kota Tual 2,42% yoy, dan Kabupaten Maluku Tengah 2,03% yoy.
Untuk NTP per Juli 2024 mengalami penurunan 4,17% menjadi 101,70, sedangkan NTP Nasional naik 0,70% menjadi 119,61.
Pattiwaellapia juga mengungkapkan bahwa perkembangan ekspor impor per Juni 2024 mengalami peningkatan 2393,37% dengan nilai USD16,12 juta pada ekspor Maluku melalui Pelabuhan Maluku.
Berdasarkan neraca perdagangan bulan Juni 2024, total migas maupun non migas mencapai USD41,35 juta.
Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Provinsi Maluku juga mengalami kenaikan 1,99 poin menjadi 25,49% dibandingkan bulan Mei 2024.
Indikator terakhir, terkait moda transportasi, menunjukkan adanya peningkatan kunjungan kapal di Pelabuhan Utama menjadi 279 unit kapal, sementara kunjungan di pelabuhan lainnya sedikit menurun menjadi 641 unit. Bandara Pattimura dan bandara lainnya juga mengalami peningkatan kunjungan.
Hadir pada kesempatan tersebut Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Maluku beserta jajaran Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten Kota, pejabat administrator, pengawas, lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Kota Ambon, maupun BPS, instansi vertikal, dan insan pers. (Diskominfo Maluku)