- Oleh MC PROV RIAU
- Rabu, 25 Desember 2024 | 04:42 WIB
: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) Mohammad Abdul Majid Ikram (Foto: MC Sumbar)
Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 26 Juli 2024 | 21:10 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 327
Padang, InfoPublik - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatra Barat (Sumbar), Mohammad Abdul Majid Ikram, mengatakan perbaikan jalan nasional Lembah Anai (Padang-Bukittinggi) yang amblas diterjang banjir bandang akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi.
“Tentunya setelah infrastruktur jalur Lembah Anai ini selesai, harapan kami ini akan mempercepat arus distribusi barang dan ekonomi di Sumbar,” kata Mohammad Abdul Majid saat jumpa awak media di Kota Padang, Provinsi Sumbar pada Kamis (25/7/2024).
Lebih lanjut, ia katakan bahwa Sumbar termasuk daerah dengan kategori bencana yang cukup tinggi. Hal ini harus menjadi perhatian dan segera dilakukan pemulihan.
"Kita juga mendengar akibat bencana kemarin, lahan pertanian sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu, kita harus mencari potensi-potensi lahan pertanian di tempat lain agar produksi dan pasokan kita dapat kembali. Ini menjadi kekhawatiran kami yang mengakibatkan pertumbuhan tidak secepat dulu seperti yang kita capai di angka 6 persen,” sebutnya.
Selain percepatan pengerjaan jalur Lembah Anai, Abdul Majid menyebut bahwa masuknya investasi di Sumbar juga dapat mendorong pertumbuhan pergerakan ekonomi.
"Kembali lagi ini ada tantangan cukup struktural dalam konteks penyediaan lahan. Ini harus coba kita diskusikan dan mendekati masyarakat, lembaga-lembaga adat bagaimana pemanfaatan lahan yang bisa digunakan untuk investasi. Jujur saja, untuk mendorong pertumbuhan yang lebih besar juga butuh investasi besar,” kata dia.
Lebih lanjut, Abdul Majid menjelaskan pentingnya daerah terkoneksi dengan tol agar dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi antar daerah yang saling terhubung satu sama lain.
"Pada Triwulan I 2024, daerah yang terhubung dengan tol, pertumbuhan ekonominya sudah di atas 5 persen, sedangkan ekonomi Sumbar masih di bawah 5 persen. Terlihat dari data bahwa pertumbuhan ekonomi Sumbar masih di peringkat enam dari 10 provinsi di Sumatera, yakni di angka 4,03 persen,” jelasnya.
"Tol ini merupakan salah satu akselerator di mana barang dan manusia dapat segera berpindah sehingga volume bisa berkembang dan efisiensi bisa terjadi, yang akan membuat biaya turun,” imbuhnya.
Di sisi lain, ia tambahkan bahwa dalam waktu dekat akan ada tantangan, di mana dilaksanakan Pilkada serentak, yang menjadi momentum menguatnya ekonomi di Sumbar.
"Kami mengharapkan pemerintah agar fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar tetap terjaga pada Pilkada nanti," pungkasnya.