- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Sabtu, 2 November 2024 | 21:34 WIB
:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 25 Juli 2024 | 15:13 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 212
Temanggung, InfoPublik - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Sarjana mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa waktu terakhir cenderung melandai dan tidak banyak dibanding beberapa minggu lalu.
"Saat ini masih ada kasus DBD, pasien yang masih dalam pemantauan Dinkes sekitar dua yang lainnya telah sembuh," kata dr Sarjana, Rabu (24/7/2024) di Temanggung.
Ia mengemukakan, berdasar catatan Dinkes ditemukan sebanyak 1.320 kasus dan 39 diantaranya adalah demam berdarah, sedang sisanya adalah demam dengue. Dijelaskannya, peningkatan kasus DBD di Temanggung berkaitan dengan suhu udara yang mendukung perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, serta hujan yang turun dan menggenang sebagai tempat nyamuk bertelur.
"Udara yang hangat membuat telur-telur nyaman menetas dan berkembang," katanya.
Peningkatan kasus DBD tidak hanya di Temanggung, namun juga di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Di Jateng, Temanggung termasuk yang terendah dengan menduduki nomor 30.
Ditambahkan oleh dr. Sarjana, pencegahan serangan DBD yang paling efektif dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air.
"Selain itu mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia," jelasnya.
Tindakan tersebut, juga harus ditambah kegiatan menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan menggunakan obat anti nyamuk.
"Perlu melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama dan meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup," imbuhnya.(Aiz;Ekp)