- Oleh MC KAB BULELENG
- Senin, 23 September 2024 | 17:16 WIB
: Singaraja Smart Agrocity yang berlokasi di pertigaan Jalan Wisnu-Jalan Gajah Mada, Kota Singaraja, kini telah bertransformasi menjadi kawasan hijau yang ditanami berbagai jenis sayuran. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 24 Juli 2024 | 17:13 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 205
Buleleng, InfoPublik - Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, optimistis Singaraja Smart Agrocity (SSA) bisa meraih juara dalam Lomba Inovasi Daerah (Inovda) tahun 2024.
SSA, yang berlokasi di pertigaan Jalan Wisnu-Jalan Gajah Mada, Kota Singaraja, sebelumnya merupakan lahan terbengkalai, kini telah bertransformasi menjadi kawasan hijau yang ditanami berbagai jenis sayuran seperti pok coy, selada, kangkung, cabai, bayam, dan terong.
Di hadapan tim penilai lomba yang dipimpin oleh Kepala Badan Inovasi Daerah, Made Supartawan, pada Selasa (23/07/2024), Gede Melandrat yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menyampaikan bahwa sejak tahun 2022, DLH telah memulai pembangunan Singaraja Smart Agrocity (SSA) dengan konsep pertanian ramah lingkungan yang memanfaatkan sampah organik perkotaan menjadi pupuk organik.
"SSA berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pengelolaan sampah organik serta optimalisasi lahan perkotaan," ungkapnya.
Gede Melandrat menambahkan bahwa SSA memanfaatkan aset lahan daerah di tengah Kota Singaraja sebagai model pengelolaan sampah organik, sekaligus mendukung program pengelolaan sampah berbasis sumber sesuai Pergub Bali No. 47 Tahun 2019.
Gede Melandrat juga menjelaskan bahwa inovasi merupakan hasil dari kreativitas dan imajinasi, yang mampu mengubah hal yang tidak ada menjadi nyata dan dapat ditiru oleh orang lain maupun lembaga. SSA memberikan contoh konkret dalam pengelolaan sampah organik yang diubah menjadi pupuk dan kompos, serta digunakan sebagai media tanaman sayuran untuk konsumsi rumah tangga.
"Hasil panen sayuran ini tidak dijual, tetapi dibagikan kepada pegawai di jajaran DLH," ujarnya.
Made Supartawan dari Badan Inovasi Daerah mengapresiasi upaya DLH dalam melakukan inovasi yang intensif dan proaktif, yang sering kali meraih juara dan selalu masuk dalam nominasi. "Inovasi yang dilakukan DLH Buleleng akan menjadi contoh bagi SKPD lainnya," tandas Supartawan.
Lomba Inovda, yang diadakan setiap tahun sejak tahun 2020, merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan inovasi di Kabupaten Buleleng, baik di tingkat SKPD maupun masyarakat umum. Penilaian terhadap SKPD sudah dilaksanakan dua pekan yang lalu, dengan DLH menjadi penilaian terakhir oleh tim. Penilaian untuk kelompok masyarakat akan dimulai pada hari Rabu (24/7/2024).
Dr. I Nyoman Tika dari unsur akademisi menyatakan bahwa SSA yang dikembangkan oleh DLH menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, serta memberikan unsur pendidikan, kreativitas, dan inovasi. "Area ini juga dapat dijadikan tempat rekreasi, dan perlu dikelola dengan baik untuk pengembangan di masa depan," katanya.
Tika juga menyarankan SSA ditata agar lebih indah. "Kedepannya, anak-anak dapat menghasilkan konten seperti TikTok di tempat ini, dengan disediakan bibit untuk praktik menanam," tuturnya. (MC Kab.Buleleng/Wid)