- Oleh MC KAB BALANGAN
- Rabu, 20 November 2024 | 15:13 WIB
: Program inovasi SAPA MAMA’ yaitu Saringan Air Paralon menuju Air minum Aman. -Foto:Mc.Balangan
Oleh MC KAB BALANGAN, Senin, 22 Juli 2024 | 09:36 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 188
Paringin, InfoPublik - Kondisi kualitas sumber air minum masyarakat di Kabupaten Balangan berdasarkan survey kualitas air minum rumah tangga (SKAM-RT) tahun 2023 baru 7,5 persen yang bisa dikatagorikan aman.
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.2 tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.
Hal ini merupakan tantangan besar bagi Dinas Kesehatan Balangan yang harus di sikapi untuk di carikan model atau alternative pengolahan untuk sumber air minum masyarakat di Kabupaten Balangan.
Ainun Faridah, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Senin (22/7/2024) mengatakan, bahwa Dinas Kesehatan selalu berupaya keras untuk meningkatkan kualitas sumber air minum masyarakat, diantaranya dengan menghadirkan suatu inovasi dalam pengolahan air yang sederhana berskala keluarga berupa “SAPA MAMA’ yaitu Saringan Air Paralon menuju Air minum Aman.
“Sesuai Target RPJMN rumah tangga memiliki akses air minum aman tahun 2024 sebesar 15%, melalu inovasi SAPA MAMA suatu alat pengolahan air minum sederhana dengan menggunakan media penyaring lokal seperti pasir dan atau arang kayu, memberikan alternative pengolahan air minum sederhana yang berskala keluarga bagi masyarakat yang belum terlayani jaringan penyedia sumber air minum seperti PDAM atau PAMSIMAS,” katanya.
Lebih lanjut Ainun menjelaskan, Dinas Kesehatan selain sebagai pengawas eksternal kualitas air minum, juga berkomitmen untuk selalu membantu baik penyedia air minum ataupun masyarakat umum dalam cara atau alternative pengolahan air minum supaya memenuhi kualitas air minum yang aman sesuai standar peraturan mentri kesehatan.
“Jadi melalui inovasi SAPA MAMA ini diharapkan akses rumah tangga terhadap air minum aman akan meningkat sehingga juga dapat memberikan dampak penurunan angka kejadian penyakit menular yang penularannya melalui air termasuk juga menurunkan prevalensi stunting," pungkas Ainun.(MC Balangan/el/eyv)