Kunci Lahirkan SDM Berkualitas, Sekda Jabar: Keluarga Harus Bebas Stunting dan Bank Emok

: Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional 2024 di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/7/2024).


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Minggu, 21 Juli 2024 | 20:53 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 159


Cirebon, InfoPublik – Keluarga memiliki peran penting dalam membangun bangsa, termasuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Karenanya, peran keluarga dalam upaya pencegahan stunting sangat besar. 

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional 2024 di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/7/2024).

“Yang ingin kami sampaikan terkait keluarga ada dua hal. Pertama, bagaimana keluarga-keluarga di Jabar ini bebas dari stunting. Yang kedua, saya ingin menyampaikan kepada bapak ibu bagaimana keluarga di Jabar bebas dari bank emok," ucap Herman.

Herman menuturkan, dalam pencegahan stunting, ada dua strategi yang harus rutin diupayakan di lapangan. Pertama, sebelum kelahiran pada ibu hamil. Menurutnya, pastikan ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah, memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal enam kali, serta mendapatkan protein hewani seperti telur, daging, ikan, dan susu.

Sedangkan upaya kedua dilakukan pada masa setelah kelahiran. Keluarga harus memastikan balita 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. Kemudian, balita 7-24 bulan mendapatkan ASI sekaligus menerima makanan pendamping ASI (MPASI) dan protein hewani.

"Salah satu cara agar anak kita tidak stunting sifatnya lebih antisipatif, mitigasi, yang mencegah jangan sampai ada stunting yang baru, zero new stunting. Tentu tanpa mengesampingkan yang lainnya, baik yang sifatnya sensitif maupun yang spesifik," tutur Herman. 

Selain itu, Herman juga mengatakan pihaknya terus berupaya agar keluarga di Jabar tidak terjerat bank emok. Salah satunya bersama BKKBN Jabar sedang merancang skema pelatihan perekonomian bagi perempuan, dan membuka akses permodalan perbankan kepada keluarga di Jabar. Tujuannya agar masyarakat dapat mengakses lembaga keuangan formal dan perbankan resmi seperti BPR,  bjb, koperasi, dan BUMDes.

"Mudah-mudahan 600 ribu ibu-ibu di Jawa Barat memiliki kemampuan untuk berwirausaha, yang kemudian akan dikasih akses permodalannya dan akan dibantu juga untuk akses pemasarannya. Ya, harapannya ibu-ibu bisa keluar dari jerat bank emok. Itu adalah komitmen pemerintah," imbuhnya. 

Dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional 2024 di Stadion Ranggajati, ada banyak aktifitas yang digelar mulai dari pelayanan keluarga berencana (KB), bakti sosial, donor darah, Generasi Berencana (GenRe), produk PPKB, Forum Satgas Stunting, gelar karya, malam anugerah tanggap bencana, sampai bazar produk UMKM. (MC Prov. Jabar)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:37 WIB
Mendagri Ingatkan Penjabat Gubernur NTT soal Kemiskinan -Pilkada
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 5 September 2024 | 22:46 WIB
Sukses Turunkan Stunting, 15 Desa Terima Penghargaan Mendes PDTT
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Rabu, 4 September 2024 | 10:16 WIB
Upaya Pemkab Muba Turunkan Angka Stunting dengan Konsep Pentahelix dan berbasis Data
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Selasa, 3 September 2024 | 16:11 WIB
Gubernur Sulawesi Tengah Dorong Penanganan Stunting Melalui Kolaborasi di Poso
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Sabtu, 31 Agustus 2024 | 00:10 WIB
Penanganan Kasus Stunting di Bangkalan Masuk Lima Besar di Jawa Timur
  • Oleh MC KAB PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 13:03 WIB
DP2KBP3A Gelar Pertemuan Konvergensi Penurunan Stunting Aksi 6