: Kolaborasi Pramuka, Mahasiswa Unhan dalam Lestarikan Mangrove di Kota Probolinggo
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Jumat, 19 Juli 2024 | 20:29 WIB - Redaktur: Juli - 204
Kademangan, InfoPublik - Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Kota Probolinggo, Kamis (18/7/2024), mengikuti apel giat Pramuka Peduli Mangrove dengan aksi penanaman bibit mangrove dan clean up sekitar pantai, di area Pantai Permata Kelurahan Pilang.
Giat diikuti oleh ratusan peserta terdiri dari perwakilan Gugus Depan dari 5 Kwartir Ranting Pramuka, anggota Brigade Penolong 13.33, Komunitas Pecinta Lingkungan dan masyarakat sekitar Muara Sungai Sukabumi.
Tak hanya itu, giat kali ini juga didukung sejumlah mahasiswa Universitas Pertahanan yang turut serta menanam mangrove sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
“Manfaat penanaman mangrove ini cukup banyak, dan kami berkomitmen untuk sodaqoh oksigen. Karena hari gini nggak cukup hanya dengan menanam saja,” tegas Kak Nurkholis dalam amanatnya.
Kegiatan Pramuka Peduli Mangrove merupakan salah satu upaya pendidikan dan pembinaan untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Melalui giat tersebut, dapat diketahui perlunya menjaga ekosistem mangrove. Sebab, kawasan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup. Di antaranya sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, sekaligus sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2).
Selain itu, juga dapat menurunkan suhu, dan sebagai tempat hidup berbagai macam habitat burung dan biota laut untuk berlindung dan mencari makan.
Senada dengan Nurkholis, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Retno Wandansari menyampaikan bahwa keberadaan kawasan mangrove sendiri, turut serta dalam mengendalikan perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global dengan berperan sebagai paru-paru dunia melalui penyerapan dan penyimpanan karbon biru (blue carbon).
Menjaga keseimbangan ekosistem mangrove, lanjutnya, berarti turut serta menjaga dan melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup, menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia, menjamin kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya terpenuhinya keadilan generasi masa kini serta masa depan.
“Ekosistem hutan mangrove itu komoditas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar. Sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna, penyedia nutrien dan zat hara penting, serta fungsi fisik yang sangat besar. Seperti menjaga pesisir dari abrasi dan erosi bahkan tsunami,” tutur Retno.
Retno menambahkan, ekosistem mangrove juga berperan menyaring polutan dalam air dan menyimpan karbon yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
“Ekosistem mangrove menghadapi banyak ancaman termasuk perubahan lahan, konservasi lahan untuk kegiatan pertanian, tambak dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu dalam acara ini kita juga mengajak masyarakat agar lebih mempunyai rasa memiliki dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Sehingga terciptalah lingkungan yang lebih baik,” pesannya.
Tujuan dari pelaksanaan giat yang dilakukan sekitar pukul 16.00 itu, adalah melakukan aksi konservasi lingkungan terutama kawasan mangrove, sebagai zona penyangga kawasan pesisir. Sekaligus memperingati Hari Peduli Mangrove Sedunia sebagai komitmen Pramuka peduli lingkungan hidup terutama Dasa Dharma Pramuka.
Sementara itu, salah satu rombongan dari Universitas Pertahanan Rudy Laksmono mengapresiasi langkah yang dilakukan Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis melalui upaya sodaqoh oksigen pada aksi penanaman ribuan mangrove itu.
“Luar biasa ini programnya penjabat wali kota, sodaqoh oksigen. Semoga makin banyak (bibit mangrove) yang berkembang nantinya,” harap Dosen Ketahanan Energi Unhan RI itu.
Rudi mengatakan, Kota Probolinggo dipilih sebagai lokasi pengabdian masyarakat, dikarenakan memiliki banyak sumber energi. Apalagi, lanjutnya, dalam transisi energi dewasa ini yang tidak hanya mengambil energi dari fosil saja. Melainkan juga dari sumber-sumber lain seperti nabati, hidro, solar atau angin dan laut yang semua potensinya tersedia di sini.
“Tinggal menggali saja dan meneliti lebih lanjut seberapa besar potensi-potensi itu layak dijadikan energi. Sehingga mahasiswa kami juga nantinya bisa mengerjakan tugas penelitian pada bidang-bidang yang ada di Kota Probolinggo tersebut untuk kemudian dikembangkan,” pungkasnya. (es/pin)