Pemkot Probolinggo Ajak Remaja dalam Program Edukasi Gizi Penurunan Stunting

: Pemkot Ajak Remaja dalam Program Edukasi Gizi Penurunan Stunting


Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Jumat, 19 Juli 2024 | 20:19 WIB - Redaktur: Juli - 243


Mayangan, InfoPublik - Pemerintah Kota Probolinggo tidak hanya melibatkan orang tua dan balita, tetapi juga mengajak remaja untuk berpartisipasi dalam program percepatan penurunan stunting.

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar Kegiatan Edukasi Gizi dan Pengolahan Menu Bergizi Bagi Remaja pada Kamis (18/7/2024), di gedung pertemuan Bale Hinggil. Acara ini dihadiri perwakilan remaja putra dan putri dari tingkat SMP serta SMA sederajat di Kota Probolinggo.

Asisten Administrasi Pemerintahan, Madihah, yang mewakili Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis, memulai kegiatan dengan berinteraksi ringan seputar stunting kepada para peserta remaja yang masih belasan tahun. "Saya ingin tahu, apakah kalian sudah familiar dengan konsep stunting dan bagaimana persepsi kalian mengenai hal tersebut," tanya Madihah.

Menurut Madihah, pendidikan gizi menjadi kunci penting dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa. Selain itu, remaja juga perlu memahami tentang usia pernikahan, bahaya narkoba, dan penyakit menular seksual.

"Remaja memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan reproduksi, gizi seimbang, pencegahan pernikahan dini, seks bebas, narkoba, serta HIV/AIDS," paparnya.

N.H.Hidayati, Kepala Dinkes P2KB menambahkan bahwa remaja yang mendapatkan asupan gizi yang cukup akan melahirkan generasi penerus yang sehat dan bebas dari stunting. "Keseimbangan gizi pada remaja akan berdampak pada kesehatan anak-anak yang akan mereka lahirkan di masa depan. Ini krusial karena remaja adalah calon pengantin dan ibu di masa yang akan datang," ungkapnya.

Para peserta remaja ini akan menerima materi penyuluhan tentang pengolahan makanan bergizi, pentingnya pemahaman konsep gizi seimbang, serta upaya pencegahan pernikahan usia dini.

Salah satu peserta, Naura, dari SMPN 1, berkomitmen untuk membagikan pengetahuannya kepada teman-teman di sekolah. "Kami akan menyosialisasikan informasi tentang gizi dan stunting kepada teman-teman dan orang tua, agar anak-anak di Kota Probolinggo memiliki masa depan yang cerah," kata siswi kelas IX tersebut.