- Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR
- Selasa, 16 Juli 2024 | 10:40 WIB
: Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno Ngutra (Jubah Merah) didampingi Direktur Urusan Agama Katolik Kemenag RI Aloma Sarumaha (Kiri) dan Pj Bupati Kepulauan Tanimbar Piterson Rangkoratat (Kanan)
Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR, Selasa, 16 Juli 2024 | 17:35 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 312
Saumlaki, InfoPublik - Pelaksanaan Musyawarah Pastoral Pastores Keuskupan Amboina (Muspaspas) 2024 di Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar Maluku memiliki tujuan dan manfaat untuk kemajuan umat dan masyarakat secara luas.
“Kegiatan ini tentu memiliki tujuan dan manfaat yang besar karena forum akan berbagi rasa dan komitmen, untuk terus melayani dan memberitakan kabar baik demi kebaikan bersama (bonnum commune),” kata Pj Bupati Kepulauan Tanimbar Piterson Rangkoratat mewakili Pj Gubernur Maluku saat menyampaikan sambutan dalam Acara Pembukaan Muspaspas di Lapangan Mandrwiak, Saumlaki, Senin (15/7/2024).
Dirinya pun yakin Uskup dan seluruh peserta musyarawah akan berbagi energi positif dan kreatif untuk duc in altum (bertolak lebih dalam), guna menjawab masalah-masalah keumatan maupun kemasyarakatan.
Rangkoratat menjelaskan, di era digital saat ini, selain ada banyak kemajuan yang telah dicapai, tetapi ada juga efek-efek negatifnya. Jebakan untuk makin individualis, potensi stress dan penyebaran berita hoaks, tentu perlu dikritisi dan diantisipasi. Dokumen Gereja Katolik inter mirifica, katanya, memberi arahan dan pedoman bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyampaikan kabar baik.
“Media sosial dapat menjadi berkat ketika pemanfatannya berbasis pada komitmen, untuk menghadirkan konten-konten yang memberi motivasi dan inspirasi,” ujarnya.
Rangkoratat mencontohkan penggunaan media sosial yang berdampak positif dan membangun keimanan seperti yang telah disajikan selama ini oleh Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno Ngutra dalam bentuk Siraman Embun Rohani.
“Dalam kaitan ini, contoh yang telah diberikan Bapak Uskup melalui siraman embun rohani tiap hari, dapat menjadi contoh penggunaan media sosial secara arif bijaksana,” ujar Rangkoratat.
Olehnya itu menurut Rangkoratat, literasi dan edukasi tentang penggunaan dan pemanfaatan media sosial secara tepat, dan berdampak positif perlu terus ditingkatkan di kalangan pemimpin agama maupun umat.
Selain itu, gereja menjadi bagian dari masyarakat yang bersama-sama terpanggil untuk menghadirkan kemasalahatan bersama. “Gereja terpanggil untuk menjadi garam dan terang dunia,” Sebut Pit.
Oleh sebab itu, forum musyawarah pastoral saat ini menjadi momentum untuk menggumuli masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan ekologi. Masalah kemiskinan, pendidikan, upaya pengembangan SDM menuju Indonesia Emas, merupakan agenda-agenda yang mesti digumuli bersama dalam semangat kolaboratif dan sinergis.
Rangkoratat mengatakan, apa yang ditekankan oleh Paus Fransiskus tentang sinodalitas atau berjalan bersama, merupakan hal yang sangat fundamental. Masalah sebesar dan seberat apapun, dapat kita atas jika kita bersama-sama, juga bersama dengan Tuhan Gembala Yang Baik.
Atas nama Pj Gubernur Maluku, Rangkoratat menyatakan dukungan sebesar-besarnya atas rencana kunjungan kenegaraan dan pastoral Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3 sampai 6 September 2024.
“Kami juga turut bangga dan menyambut kedatangan bapa Paus Fransiskus di Indonesia bulan September mendatang. Kita semua berdoa agar kunjungan bersejarah ini, membawa berkat bukan saja bagi umat Katolik tetapi juga bagi bangsa dan negara Indonesia,” pungkas Piterson Rangkoratat. (MC Kab. Kep. Tanimbar/Wind).