- Oleh Fatkhurrohim
- Jumat, 15 November 2024 | 08:57 WIB
: Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, saat menghadiri rapat Forkopimda di Posko SAR di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/7/2024). (Foto: Rian)
Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 13 Juli 2024 | 11:40 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 318
Bone Bolango, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyatakan masa tanggap darurat untuk pencarian korban tanah longsor di kawasan pertambangan rakyat berakhir pada Sabtu (13/7/2024). Hal itu diungkapkan oleh Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, pada rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Posko SAR Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/7/2024).
“Kami sepakat dengan penyampaian Direktur Operasi Basarnas bahwa masa tanggap darurat dihentikan besok dan akan dibuka kembali apabila ada harapan untuk pencarian berikutnya. Kami menyadari akan ada ketidakpuasan dari para keluarga korban yang belum ditemukan, tetapi proses pencarian sudah tidak efektif lagi,” ungkap Merlan.
Berdasarkan Standar Operasional Prosedur Basarnas, masa tanggap darurat untuk pencarian korban hanya berlangsung selama tujuh hari. Selain itu, tidak diperpanjangnya masa tanggap darurat juga didasarkan pada berbagai pertimbangan teknis di lapangan. Jarak lokasi kejadian yang jauh dengan medan berat menyulitkan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban.
“Operasi ini hanya dilakukan selama tujuh hari karena tidak efektif lagi, sudah tidak ada tanda-tanda korban untuk ditemukan. Namun demikian, apabila ada perkembangan atau misalnya ada temuan korban, tim Basarnas kita turunkan kembali,” tutur Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Edy Prakoso.
Hingga hari keenam proses pencarian korban tanah longsor, terhitung yang meninggal dunia sebanyak 26 orang. Sedangkan 280 orang lainnya telah berhasil diselamatkan dan 19 orang masih dalam proses pencarian. (mcgorontaloprov/rian)