- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:32 WIB
: Bupati PPU, Merlan S. Uloli, saat mengikuti rapat evaluasi akhir Operasi SAR Terpadu pencarian korban longsor di wilayah tambang Suwawa Timur, Jumat (12/7/2024). (Foto: dok. istimewa)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Sabtu, 13 Juli 2024 | 13:44 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 412
Suwawa Timur, InfoPublik - Operasi SAR terpadu yang melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan hingga masyarakat untuk mencari korban tanah longsor di Tambang Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, akhirnya dihentikan pada Sabtu (13/7/2024).
Dari data yang ada di Posko SAR Terpadu, total korban dalam musibah tanah longsor ini mencapai 325 orang, dengan rincian korban meninggal dunia 26 orang, masih dalam pencarian 19 orang, dan yang selamat sebanyak 280 orang.
Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menjelaskan bahwa penghentian operasi SAR terpadu untuk pencarian korban tanah longsor di wilayah tambang ini telah dibahas bersama Forkopimda Provinsi yang dipimpin langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.
Merlan mengungkapkan pihaknya bersama Forkopimda Provinsi Gorontalo telah melakukan rapat evaluasi akhir yang dipimpin langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo. “Dari hasil penyampaian Direktur Operasi Basarnas RI bahwa memang setelah hari kelima ini sudah tidak ada lagi tanda-tanda akan ditemukannya kembali korban, sehingga memang tidak maksimal lagi untuk dilakukan pencarian, maka sesuai SOP sebaiknya dihentikan,” ungkap Merlan saat diwawancarai awak media usai melakukan rapat evaluasi akhir Operasi SAR Terpadu pencarian korban longsor di wilayah tambang Suwawa Timur, Jumat (12/7/2024).
Menurut Merlan, setelah penutupan ini, proses pencarian bisa saja dilanjutkan kembali apabila ditemukan tanda bahwa ada korban yang dapat dievakuasi.
“Kami sebagai pemerintah Dldaerah ikut bersama seperti apa yang disampaikan oleh Basarnas. Setelah operasi pencarian ini ditutup, kami pemerintah daerah diminta untuk membuat SOP dimana bagi keluarga korban yang belum ditemukan akan kami undang untuk menyampaikan dokumen pencarian bahwa kami telah berupaya bersama tim TNI, Polri, Basarnas dan relawan mencari korban dan belum ditemukan supaya dipahami dan dimengerti oleh pihak keluarga,” tutur Merlan.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Gorontalo, Heriyanto, menegaskan bahwa apabila ditemukan kembali tanda-tanda yang jelas tentang korban longsor tambang ini, maka pihaknya akan melakukan operasi lagi.
“Namun untuk pelaksanaan operasi SAR sesuai kesepakatan tadi dan SOP yang ada akan dilaksanakan penutupan besok setelah 7 hari berjalan,” tandasnya. (MC Bone Bolango/Indra/AKP)