- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 28 November 2024 | 14:35 WIB
: Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo, Djoewiat Rudy Salahuddin, saat meninjau bahan makanan PMT dan salah satu produk minyak kelapa IngoA+. (Foto: Ryan)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 10 Juli 2024 | 10:17 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 219
Bone Bolango, InfoPublik – Peresmian Bele Mo’osehati di Desa Talulobutu, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, merupakan upaya pencegahan stunting. Hal ini terwujud berkat kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Desa Talulobutu.
Komitmen bersama dalam melakukan pencegahan stunting mendapat dukungan dari lintas sektor terkait, di antaranya Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Gorontalo.
Kepala BPOM Gorontalo, Stepanus Simon Sesa, mengungkapkan bahwa salah satu dukungan yang diberikan adalah memberikan bantuan minyak kelapa IngoA+ untuk digunakan dalam pengolahan bahan makanan yang akan digunakan dalam intervensi kepada balita gizi kurang maupun stunting.
“Kami memang ada inovasi yang sudah beberapa bulan ini kami rancang dan partisipasi kami tentunya memberikan bantuan melalui minyak kelapa yang merupakan inovasi Balai POM Gorontalo untuk bisa menjadi salah satu produk yang bisa digunakan untuk penurunan bahkan pencegahan stunting,” ungkap Stepanus dalam rilis Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Rabu (9/7/2024).
Kontribusi yang bisa dilakukan oleh Balai POM, kata Stepanus, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam pengawasan obat dan makanan, sehingga pemberian bantuan berupa produk minyak kelapa IngoA+ diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perbaikan gizi dan membantu UMKM lokal. Selain itu, IngoA+ adalah satu-satunya minyak goreng di Indonesia yang di fortifikasi dengan vitamin A
“Minyak kelapa atau di kita sini bilang minyak kampung belum ada di manapun di seluruh Indonesia, untuk fortifikasi minyak kelapa dengan vitamin A dan itu merupakan salah satu bentuk dalam pencegahan atau penurunan stunting dengan fortifikasi vitamin, karena itu minyak kelapa menjadi salah satu alternatif kita tadi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Talulobutu Selatan, Mahdi Jusuf, menjelaskan bahwa dukungan pemerintah desa diberikan melalui alokasi dana desa untuk perbaikan gizi bayi dan balita.
“Kalau di tahun 2024 kurang lebih selama kurun waktu satu tahun ini untuk Posyandu sekitar lebih 9 jutaan, itu ada pemberian susu, ada paket-paket isi piringku dan kemudian juga ada pemberian makanan tambahan kurang lebih ada 47 jutaan selama kurun waktu satu tahun di tahun 2024 ini,” pungkasnya.
Di Desa Talulobutu terdata ada 58 balita, dan sebanyak 10 balita mengalami gangguan gizi kurang, sehingga akan di intervensi di Bele Mo’osehati selama 3 bulan. (mcgorontaloprov/md/nancy)