- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:32 WIB
: Jajaran ASN di lingkungan Pemkab Bone Bolango menyampaikan turut berduka cita dan mendoakan para korban yang tewas pasca terjadinya musibah longsor di areal pertambangan emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur. (Foto: AKP)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Selasa, 9 Juli 2024 | 09:09 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 293
Suwawa, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyampaikan ucapan turut berduka cita atas musibah longsor di area pertambangan emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, yang telah menelan korban jiwa.
“Kita semua tentu merasakan kepedihan yang mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah pertambangan emas tersebut. Seluruh jajaran pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Bone Bolango turut berduka cita atas musibah longsor yang menelan korban jiwa itu,” tutur Asisten III Setda Bone Bolango, Marni Nisabu, di hadapan jajaran ASN saat apel kerja, di kantor Bupati setempat, Senin (8/7/2024).
Marni menyebutkan ada puluhan korban yang tertimbun akibat longsor tersebut. "Hari ini Pak Danrem 133 Nani Wartabone sementara berkunjung dan semalam Pak Kapolda Gorontalo telah memimpin rapat untuk membicarakan proses evakuasi,” ungkap Marni.
Marni pun mengajak seluruh jajaran ASN untuk mendoakan para korban jiwa yang ditemukan sudah meninggal dunia serta korban yang selamat dan mengalami luka-luka, serta bagi korban yang belum ditemukan agar segera ditemukan.
”Mari kita berdoa bersama, semoga para korban yang meninggal dunia husnul khotimah dan keluarganya diberi kesabaran dan ikhlasan dalam menghadapi musibah ini. Begitu juga bagi korban yang selamat yang mengalami luka-luka ringan dan berat diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Bagi korban yang belum ditemukan, Insya Allah mereka segera ditemukan,” tutur Marni.
Lebih lanjut, Marni menjelaskan bahwa semua stakeholder sudah turun tangan, baik dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, petugas medis, dan juga dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Gorontalo dan PMI Kabupaten Bone Bolango. "Mereka semua sudah turut serta dalam mengevakuasi korban,” ujarnya.
Marni juga menuturkan bahwa bencana alam ini tidak hanya terjadu di Suwawa Timur, tetapi serentak di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, termasuk di wilayah Bone Pesisir. "Bahkan di kampung saya, di Kecamatan Botupingge, juga terdampak bencana banjir bandang,” ujarnya.
Menurut mantan Kadis Kependidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bone Bolango ini, bencana banjir bandang di wilayah Kecamatan Botupingge disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan erosi dari gunung yang telah dirambah adanya galian C.
“Ada penambangan galian C di area pegunungan, sehingga dampaknya itu dirasakan langsung oleh masyarakat yang ada di bawah. Ini harus menjadi perhatian untuk kita semua, terutama OPD teknis yang mengeluarkan rekomendasi tentang izin-izin tambang galian C ini,” ujar Marni.
Ia sendiri mengaku sudah melihat langsung beberapa titik lokasi yang terdampak banjir bandang di wilayah tersebut. Ternyata ia mendapati ada masyarakat yang di wilayah tersebut yang merambah hutan, bebatuan bahkan ada yang mengambil pasir.
"Inilah kondisi teknis yang kita temui dan dapati di lapangan. Bencana banjir ini tentu bukan hanya mengakibatkan infrastruktur yang rusak. Seperti rumah-rumah warga, dan lain sebagainya, tetapi banyak juga lahan-lahan pertanian yang sudah ditanami tanaman ikut rusak,” ungkap Marni.
Berdasarkan informasi yang diterima, jumlah korban longsor di area pertambangan emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, hingga saat ini sudah mencapai 104 orang, terdiri dari 12 orang meninggal dunia, korban yang selamat ada 44 orang, dan korban yang dalam pencarian berjumlah 48 orang. (MC Bone Bolango/AKP)