- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 13:58 WIB
: Para peserta kegiatan akselerasi usaha mikro menjadi UKM yang digelar oleh KemenkopUKM di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Jumat (5/7/2024). (Foto: Haris)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 5 Juli 2024 | 15:10 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 227
Kota Gorontalo, InfoPublik – Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pelaku UMKM di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Jumat (5/7/2024). Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi akselerasi untuk transformasi usaha mikro menjadi usaha kecil dan menengah (UKM).
“Di KemenkopUKM ada istilahnya korporatisasi usaha, yang mikro-mikro ini kita punya konsep dikoperasikan. Misalkan yang sudah kita terapkan kepada para petani di beberapa daerah, produk hasil pertanian dikumpulkan dalam satu koperasi dan mereka mempunyai alat produksi sendiri. Gorontalo ke depan kita akan rancang seperti itu,” kata Sekretaris KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim.
Arif mengatakan, dalam rangka meningkatkan usaha mikro menjadi UKM, upaya yang dilakukan KemenkopUKM di antaranya peningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku usaha, legalitas usaha, dan akses pembiayaan. Selain itu juga dilakukan pengembangan kemitraan UMKM dengan usaha besar dan BUMN, mendorong pertumbuhan wirausaha produktif dan mandiri, serta akses promosi dan pemasaran.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin mengungkapkan, jumlah UMKM di Gorontalo pada tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 28 persen atau sebanyak 105.509 unit usaha dibandingkan tahun 2023 yang jumlahnya 82.732 unit. UMKM tersebut didominasi oleh skala mikro yang bergerak di bidang usaha olahan pangan, sulaman karawo, dan kerajinan.
“Pemprov Gorontalo telah mengambil langkah yang sejalan dengan kebijakan KemenkopUKM untuk memajukan sektor UMKM. Kita mendorong transformasi usaha dari informal menjadi formal, dari konvensional menjadi digital, serta yang tadinya mungkin tidak mempunyai modal yang cukup kita lakukan pembiayaan dengan berbagai instrumen. Kita berharap usaha mikro di Gorontalo bisa berkembang dan naik kelas menjadi UKM,” kata Rudy. (mcgorontaloprov/haris)