Neraca Sumber Daya Laut Dukung Pengambilan Kebijakan Pengelolaan Berkelanjutan

:


Oleh Isma, Jumat, 5 Juli 2024 | 12:53 WIB - Redaktur: Untung S - 263


Denpasar, InfoPublik - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menambahkan, Neraca Sumber Daya Laut Indonesia berupa dashborad yang berisikan kumpulan data sumber daya kelautan dan pesisir Indonesia yang berasal dari hasil riset dan survey.

"Sistem ini mengolah data secara dinamis sehingga menghasilkan informasi terbaru sesuai kondisi terkini di lapangan," kata Sakti Wahyu Trenggono di Sanur, Bali, Jumat (5/7/2024).

Menurut Trenggono, dashboard ini mampu menampilkan nilai ekonomi, ekologi, serta sosial suatu wilayah perairan laut dan pesisir. Kemudian dapat menganalisis dampak investasi di laut dan pesisir terhadap kesehatan ekologi untuk jangka pendek dan panjang.

"Baik itu investasi di bidang perikanan tangkap dan budidaya, pariwisata, transportasi laut, hingga pembangunan di wilayah pesisir yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan," ujarnya.

Lebih dari itu, lanjut Menteri KP, Neraca Sumber Daya Laut Indonesia dapat melacak wilayah lautan yang memiliki nilai ekologis dan ekonomi tinggi maupun sebaliknya. Informasi ini dapat digunakan untuk mendukung kegiatan rehabilitasi serta capaian target luasan kawasan konservasi laut Indonesia seluas 30 persen pada 2045.

"Dengan sistem ini kita bisa menganalisa dampak pemanfaatan ruang laut, kondisi laut secara cepat. Ini tools untuk mendukung pengambilan kebijakan pengelolaan laut berkelanjutan," tuturnya.

Terdapat 10 lokasi pilot project pengembangan Neraca Sumber Daya Laut di Indonesia yang didukung oleh Global Ocean Accounts Patnership (GOAP). Areanya melipiti kawasan konservasi Gili Matra, Banda, Padaido, Raja Ampat, Waigeo Barat, Anambas, Pieh, Aru, Sawu, serta Pulau Kapoposang. Menurut Trenggono, area cakupan masih akan terus diperluas hingga seluruh wilayah perairan Indonesia.

Sekretariat Global Ocean Accounts Patnership (GOAP) sebagai organisasi internasional yang terlibat dalam pembangunan Neraca Sumber Daya Laut Indonesia, mengapresiasi keberhasilan KKP mengembangkan neraca sumber daya laut. Indonesia bahkan dinilai sebagai leading country.

"Indonesia telah memperlihatkan kepemimpinan yang hebat dalam pengembangan neraca sumber daya laut, yang bisa jadi percontohan bagi negara lain. Upaya kolaboratif pemerintah Indonesia dan para mitra dalam menciptakan pendekatan berbasis data yang komprehensif untuk pengelolaan sumber daya laut akan berkontribusi signifikan, untuk pengembangan laut global yang berkelanjutan," ujar Co-Director Sekretariat GOAP, Ben Milligan.

Sebagai informasi, KKP menyusun neraca sumber daya laut berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 44 Tahun 2023. Di dalamnya terdiri dari tim KKP, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bappenas, Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik, Badan Informasi Geospasial, BRIN, IPB dan Yayasan Rekam Nusantara.

The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Developmen sendiri merupakan forum global yang digelar KKP bersama sekretariat GOAP untuk membahas praktik terbaik pengembangan neraca sumber daya laut. Pesertanya sejumlah petinggi negara kepulauan, perwakilan puluhan negara, organisasi internasional, hingga para ilmuan dunia.

Untuk diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan resmi meluncurkan Neraca Sumber Daya Laut Indonesia pada acara The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Developmen di Sanur, Bali, Jumat (5/7/2024). Peluncuran ini menempatkan Indonesia sebagai leading country pengembangan neraca sumber daya laut (ocean accounting).