- Oleh MC KOTA TIDORE
- Rabu, 20 November 2024 | 12:53 WIB
: Salah satu keramba ikan di Balangan -Foto:Mc.Balangan
Oleh MC KAB BALANGAN, Rabu, 3 Juli 2024 | 13:49 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 342
Paringin, InfoPublik - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan imbau pembudidaya ikan keramba di sekitaran Sungai Balangan, sementara waktu beralih ke komoditas selain ikan mas selama 3-5 tahun untuk memutus rantai penyebaran Koi Herves Virus (KHV).
Kepala Bidang Perikanan, Marlina Susanti, menjelaskan, KHV ini hanya menyerang jenis ikan mas, saat ini pembudidayaan ikan tersebut terutama di sungai tidak disarankan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan karena akan merugikan Petani Pembudidaya Ikan Mas.
"Virus Herves ini penyebarannya sangat cepat dan menular ke sesama ikan mas, ikan yg terserang virus akan terlihat luka dan berwarna merah pada sisik, dan pada insang akan membusuk," ujarnya, Selasa (2/7/2024).
Menurut Marlina, virus tersebut menyebar melalui air dan lingkungan yang juga disebarkan melalui ikan mati. Untuk memutus rantai penyebaran virus ini dianjurkan seluruh pembudidaya keramba yang ada di Sungai Balangan untuk berhenti membudidayakan ikan mas.
"Kami dari dinas terkait selalu menginformasikan serta memberikan arahan kepada pembudidaya ikan keramba supaya dapat berpindah sementara ke ikan nila, selama masa tidak dianjurkan membudidaya ikan mas," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, sebenarnya Virus Herves pada ikan mas ini tidak berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.
"Akan tetapi nilai jual ikan mas akan menurun dikarenakan ikan yang tidak sehat dan memiliki tampilan yang tidak segar" imbuhnya.
Koi Herves Virus (KHV) Sudah puluhan tahun ada di Sungai Balangan, pertama kali terdeteksi saat ada kematian masal ikan mas. Diketahui dari laporan masyarakat, terakhir terjadi di Desa Tampang, Kecamatan Lampihong pada 2024, tepatnya 21 April tadi.
"Uji Laboratorium rutin kami lakukan tiap triwulan setiap tahunnya, dan akan dilakukan pemeriksaan tambahan apabila ada kejadian luar biasa. Hasil Uji Laboratorium di Bulan April, hasilnya dinyatakan positif Koi Herves Virus untuk sampel yang dikirim Laboratorium BPBAT Mandiangin," pungkasnya.
Untuk diketahui sifat dari Koi Herves Virus ini ikan masih tetap hidup di perairan atau sungai apabila kondisi perairan sedang tidak baik, mereka akan keluar dan akan menyebabkan wabah KHV. (MC Balangan/Mrtn/Eyv)