Dukung Jadi Cagar Budaya, Pemkab Batang Anggarkan Rp320 Juta untuk Ekskavasi Candi

: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (tengah), meninjau ekskavasi candi di Perbatasan Desa Sidorejo-Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.


Oleh MC KAB BATANG, Senin, 1 Juli 2024 | 22:18 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 325


Batang, InfoPublik – Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meninjau ekskavasi candi di Perbatasan Desa Sidorejo-Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang pada Kamis 27 Juni 2024.

Ekskavasi dilakukan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) selama 10 hari mulai 21 Juni 2024 sampai 1 Juli 2024.

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki membenarkan di Kabupaten Batang ditemukan situs candi yang sudah diteliti BRIN sejak 2019. Pemkab Batang mendukung dengan memberikan anggaran ekskavasi Rp170 juta dan cungkup penutup Rp60 juta jadi totalnya Rp230 juta.

“Ke depan saya akan mendukung dan berkomitmen candi ini menjadi cagar budaya Kabupaten Batang. Makanya, Pemkab Batang akan mempersiapkan dana, setelah berkomunikasi oleh pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan BRIN agar dibuatkan anggaran khusus,” jelasnya.

Persiapan untuk cagar budaya sendiri diantaranya fasilitas jalan, lampu penerangan, dan transportasinya bagaimana yang harus dipikirkan.

“Kebetulan lokasinya berdekatan dengan Situs Balekambang sumber air yang biasanya digunakan untuk wisata pemandian. Kemudian, situs candi ini berada di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, tetapi mereka tidak mempermasalahkan karena memang harus bisa menjadi cagar budaya,” terangnya.

Untuk ekskavasi candi kedalamannya 1,5 meter dan kelilingnya 8x8 meter dari pondasi candi bisa dipastikan hanya tersisa kaki candi saja, jadi badan dan puncaknya sudah tidak ada.

Lani juga menyebutkan, pihak BRIN dalam ekskavasi menemukan arang di sebuah mangkok yang tertimbun di dalam candi tersebut yang menandakan tempat ibadahnya. Arang yang ditemukan langsung dikirim ke New Zealand dan Amerika untuk diteliti yang hasilnya peradabannya tahun 600an atau abad ke-7 sebelum Mataram Kuno.

“Semoga ditemukannya situs candi yang bersejarah ini, masyarakat Kabupaten Batang bisa sama-sama menjaga bersama untuk edukasi anak cucu kita kelak,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Sri Rahayu)

 

Berita Terkait Lainnya