- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 26 November 2024 | 13:32 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
:
Oleh MC KOTA DUMAI, Sabtu, 29 Juni 2024 | 06:35 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 307
Dumai, InfoPublik - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau dan TNI Angkatan Laut (AL) melaksanakan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Dermaga A Pelabuhan Pelindo, Kota Dumai, Provinsi Riau pada Kamis (27/6/2024).
Kegiatan itu, bertujuan menyediakan uang layak edar kepada masyarakat di daerah pulau terdepan, terluar, dan terpencil (3T). Dengan menggunakan KRI Tuna 876 milik TNI Angkatan Laut. Rute perjalanan meliputi lima pulau yakni Rupat, Bengkalis, Padang, Tebing Tinggi, dan Rangsang. Kedua lembaga itu akan melakukan perjalanan dari 27 Juni - 3 Juli 2024.
Wali Kota Dumai Paisal mengatakan, kegiatan itu memudahkan masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia dalam mendapatkan uang layak edar.
"Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di sana," ujarnya.
Atas kegiatan itu, Pemerintah Kota Dumai sangat bangga karena Dumai menjadi titik pelepasan ekspedisi ini, yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Harapannya, ekspedisi ini berjalan lancar dan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat.
"Alhamdulillah, kami bangga Dumai menjadi tempat pelaksanaan kegiatan pelepasan ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, yang menargetkan lima pulau terluar di Riau," ungkapnya.
Kepala BI Provinsi Riau Panji Achmad mengatakan, filosofi dalam kegiatan tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku. Secara khusus, dalam perundangan, rupiah memiliki arti berdaulat.
"Kegiatan ini mengedarkan rupiah ke daerah terpencil, terluar, dan terdepan. Karena kami tidak memiliki sumber daya yang cukup, kami bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk mencapai tempat-tempat yang jauh ini. Cinta terhadap rupiah sangat penting, dan kami berharap pengedaran uang ini dapat tercapai," katanya.
Lebih lanjut, Panji menjelaskan, bahwa BI juga memiliki program Kas Keliling 3T yang mengelilingi lima pulau. Dan juga menyerahkan bantuan sosial BI untuk masyarakat yang berada di sana.
"Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan semakin mencintai rupiah. Di negara kesatuan Republik Indonesia, alat pembayaran yang sah adalah rupiah. Memahami pentingnya menyimpan dan menabung rupiah juga merupakan bagian dari program ini, yang sekaligus menjadi ajang bela negara untuk mengedarkan uang di daerah terluar," jelasnya.