Kepala BNNK Sebut Kabupaten Tuban Tetap Terjaga dari Penyalahgunaan Narkotika

: Foto : Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban, Tri Tjahyono. (dok)


Oleh MC KAB TUBAN, Jumat, 28 Juni 2024 | 15:20 WIB - Redaktur: Juli - 69


Tuban, InfoPublik - Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban, Tri Tjahyono memberikan pandangan mengenai tren penyalahgunaan narkotika saat ini dibandingkan dengan 10 atau 15 tahun lalu.
 
Menurutnya, Kabupaten Tuban masih terjaga dari tren penyalahgunaan narkotika yang terjadi di banyak kabupaten/kota lain. 
 
"Alhamdulillah, di Kabupaten Tuban ini kita mudah-mudahan selalu terjaga dari tren penyalahgunaan narkotika di kabupaten/kota lain," ujar Tri Tjahyono, Jumat (28/6/2024).
 
Dirinya menjelaskan, saat ini dunia sedang dibanjiri dengan narkotika jenis baru atau yang dikenal sebagai New Psychoactive Substances (NPS), yang jumlahnya berkisar 1.200 jenis di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, BNN telah mendeteksi sebanyak 93 jenis NPS. Sebagian besar dari jenis-jenis ini sudah masuk ke dalam peraturan menteri kesehatan dan diklasifikasikan sebagai narkotika, namun masih ada beberapa jenis yang belum diatur dan sedang diupayakan untuk dimasukkan ke dalam regulasi.
 
"Dengan banyaknya jenis baru ini, tentu saja ini merupakan modifikasi dari turunan narkotika itu sendiri. Narkotika tersebut ada yang alami dan ada yang sintetis, dan yang sintetis ini tidak kalah dahsyatnya dengan narkotika jenis alami," tambahnya.
 
Lebih lanjut, Tri juga menyoroti bahaya baru narkotika yang kini sudah dikolaborasikan dengan makanan dan minuman, bahkan dalam bentuk cairan yang digunakan oleh para penggemar rokok elektrik atau vape. Dikatakan dia, salah satu jenis yang ditemukan oleh BNN adalah "blue safir", yaitu cairan vape yang mengandung narkotika.
 
Terkait bahayanya, seseorang dapat melakukan deteksi dini dengan melihat efek yang diterima pada tubuh. Tri menekankan, efek dari narkotika itu bila dikonsumsi akan memengaruhi 3P, yakni pikiran, perasaan, dan perilaku yang mengakibatkan ketergantungan. “Jadi, jika ada sesuatu yang dikonsumsi termasuk yang dihirup memengaruhi 3P ini, maka harus segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri,” imbaunya.
 
Ketika ditanya mengenai situasi di Tuban, Kepala BNNK Tuban itu memastikan bahwa saat ini belum ditemukan adanya narkotika jenis baru tersebut. Pihaknya terus berupaya menjaga agar barang-barang tersebut tidak masuk ke wilayah Tuban, terutama di daerah perbatasan seperti Bojonegoro dan Lamongan.
 
Lanjut dia, BNNK Tuban juga berkoordinasi dengan Polres Tuban untuk mengantisipasi masuknya narkotika tersebut. "Mudah-mudahan kita selalu terjaga," tandasnya. (yavid rahmat perwita/hei)