- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 21 November 2024 | 08:52 WIB
: Pencanangan Intervensi Serentak Stunting di Kecamatan Pontianak Barat
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Sabtu, 29 Juni 2024 | 07:49 WIB - Redaktur: Untung S - 278
Pontianak, InfoPublik – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar), Saptiko, menekankan pentingnya kesadaran warga untuk rutin memeriksa kesehatan, terutama kesehatan dan tumbuh kembang anak. Hal ini penting karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan dan dijaga kualitas tumbuh kembangnya sejak dini.
Menurut Saptiko, pencegahan stunting adalah tugas bersama. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah maupun masyarakat umum, untuk bersatu dalam mencegah dan menekan angka stunting di Kota Pontianak.
"Seluruh orang tua yang memiliki bayi dan balita diimbau untuk datang ke posyandu guna melakukan screening kesehatan, terutama untuk memantau tumbuh kembang anak. Jika ada masalah gizi seperti berat badan tidak naik atau tinggi badan tidak bertambah, kita bisa segera memperbaiki gizinya," kata Saptiko usai acara Pencanangan Intervensi Stunting Serentak Kecamatan Pontianak Barat di Aula Kantor Camat Pontianak Barat, Kamis (27/6/2024).
Saptiko berharap, melalui pencanangan intervensi serentak ini, kelurahan dan kecamatan semakin giat mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu. Dia juga berharap wilayah lain di Pontianak bisa mengikuti kegiatan serupa.
"Intervensi ini adalah langkah yang baik dari kecamatan dan kelurahan untuk menggerakkan masyarakat ke posyandu. Semoga kecamatan dan kelurahan lain di Kota Pontianak bisa mengikuti gerakan ini," ujarnya.
Dukungan Camat Pontianak Barat
Camat Pontianak Barat, Ibrahim, juga mengajak warganya untuk rutin berkunjung ke posyandu. Ia mendukung program pencegahan stunting dengan memberikan paket makanan tambahan bagi orang tua yang memiliki bayi dan balita.
"Ada alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pencegahan stunting, yang dibagi dalam dua kategori: pencegahan dan penanganan. Kami menyediakan paket makanan yang bervariasi di setiap kelurahan. Di Kelurahan Sungai Jawi Dalam, misalnya, ada enam ribu paket yang disesuaikan dengan perkiraan jumlah kunjungan warga, termasuk ibu hamil, menyusui, dan calon pengantin," jelas Ibrahim.
Paket makanan tambahan tersebut berfokus pada makanan yang tinggi protein, karbohidrat, dan lemak. Dengan rutin mengunjungi posyandu dan mendapatkan suplai makanan tambahan, Ibrahim optimis kasus stunting di Kecamatan Pontianak Barat bisa ditekan dan dicegah.
"Paket makanan seperti siomay, bubur lengkap, dan lainnya disiapkan untuk mendorong masyarakat lebih rajin ke posyandu. Ini penting untuk memantau tumbuh kembang anak. Dengan pemantauan yang rutin, kita bisa melakukan intervensi jika terjadi gangguan klinis pada anak," tambahnya.
Fokus Intervensi Stunting
Terkait intervensi stunting, ada dua fokus utama: spesifik dan sensitif. Hal spesifik berkaitan langsung dengan kesehatan dan gizi bayi, balita, serta ibu hamil. Sementara hal sensitif mencakup dukungan seperti perilaku pola asuh, kondisi ekonomi keluarga, sanitasi, dan lingkungan.
"Pemerintah Kota Pontianak terus menggalakkan program ini. Kami juga berterima kasih atas kolaborasi dengan warga dan puskesmas sehingga warga yang memiliki bayi dan balita tetap aktif ke posyandu," pungkas Ibrahim. (kominfo/PKK/Gema Mahardhika)