- Oleh MC KAB JAYAPURA
- Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:21 WIB
: Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan saat memberikan arahan kepada seluruh prajurut Yonif 757/GV saat mengunjungi Mako dan Prajurit 757/Gufta Vira di Kurik, Distrik Kurik, Merauke, Papua Selatan, Rabu (20/03/2024)
Oleh MC KAB MERAUKE, Jumat, 22 Maret 2024 | 07:10 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 344
Merauke, InfoPublik - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengunjungi Yonif 757/Gufta Vira yang bermarkas di Kurik, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu 20 Maret 2024.
Dalam kunjungan itu, Pangdam didampingi Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Bupati Merauke Romanus Mbaraka dan Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo.
Di hadapan Danyon 757/GV Letkol Inf. Jhony Nofriady bersama ratusan prajurit Gufta Vira, jenderal bintang dua tersebut mengingatkan seluruh Prajurit Yonif 757/GV untuk tidak melakukan pelanggaran.
“Sesama aparat keamanan harus kompak jangan terpecah. Kita harus sinergi dan terpadu. Kalau ada permasalahan, mari kita selesaikan dengan baik, jangan katanya jiwa korsa. Jiwa korsa tidak ada seperti itu. Itu pelanggaran. Kalau jiwa korsa, kita sama-sama semangat mengharumkan nama satuan," tandas Pangdam.
Meski demikian, Pangdam Izak Pangemanan mengaku selama memimpin Kodam XVII/Cenderawasih, pelanggaran prajurit menurun. Selain memberikan arahan, Pangdam dan rombongan juga meninjau lahan ketahanan pangan Yonif 757/Gufta Vira. Orang nomor satu di Kodam XVII/Cenderawasih itu mengatakan saat ini pihaknya menggalakan ketahanan pangan bersama Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemerintah Kabupaten Merauke.
"Kita sedang mengembangkan ketahanan pangan di Papua Selatan. Karena memang lahan di sini, ada sawah dengan areal yang begitu luas. Jutaan hektar ada di sini, sehingga kita berharap dari Merauke ini kita bisa menyiapkan beras untuk ketahanan pangan untuk Indonesia," katanya.
Di samping itu, lanjut Pangdam bahwa jika di tempat lain terdampak dengan El Nino maka di Papua ini hujan selalu ada sepanjang tahun sehingga sangat ideal untuk dijadikan ketahanan pangan untuk Indonesia. (McMrk/02/Ngr)