- Oleh MC PROV ACEH
- Minggu, 10 November 2024 | 07:14 WIB
: Dialog Ramadan di ruang rapat lantai II Gedung Biro Rektorat UIN Ar-Raniry, Selasa (19/3/2024). (Foto: MC Aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 20 Maret 2024 | 08:24 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 157
Banda Aceh, InfoPublik - Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry, bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Pidana dan Kriminologi UIN Ar-Raniry dan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), menyelenggarakan diskusi terbuka dengan tema "Dialog Ramadan: Memahami Masalah Palestina dari Perspektif Hak Asasi Manusia dan Moderasi Beragama".
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai II Gedung Biro Rektorat UIN Ar-Raniry pada Selasa (19/3/2024) tersebut dihadiri oleh 50 mahasiswa/i dari berbagai fakultas.
Turut hadir sebagai pembicara di antaranya Fatma Al Ghussain (Direktur Eksekutif AMNA CARE FUND sekaligus aktivis wanita asal Palestina sebagai pembicara utama), Amrullah Bustamam (Kepala Pusat Studi Hukum Pidana dan Kriminologi UIN Ar-Raniry), Reza Idria (Direktur ICAIOS), dan Saifuddin A. Rasyid (Kepala Pusat Keagamaan dan Moderasi Beragama UIN Ar-Raniry yang bertindak sebagai moderator diskusi).
Selama tiga jam, pembicara berbagi dan berdialog dengan peserta mengenai isu Palestina, terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia, geopolitik global, dan moderasi beragama.
Amrullah Bustamam memulai diskusi dengan pandangannya tentang isu Palestina, terutama dari sudut pandang hukum internasional dan HAM. Ia turut menyoroti standar ganda yang ditunjukkan oleh pengadilan internasional yang belum mengambil langkah apa pun untuk membantu warga Palestina.
Sementara itu, Fatma Al Ghussain membahas kondisi terkini akibat serangan Israel ke Gaza dan pentingnya bantuan sosial untuk warga Palestina, terutama perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Fatma, yang aktif dalam memberikan bantuan sosial kepada penduduk Palestina (khususnya bantuan medis kepada kaum perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas) juga menyampaikan bahwa bantuan dari berbagai lapisan masyarakat sangat diperlukan mengingat kondisi terakhir yang semakin memburuk.
"Kondisi mengenaskan yang terjadi selama enam bulan ke belakang ini belum menemui titik terang, hingga pagi ini masih ada rumah sakit yang diledakkan dan berakibat kepada bertambahnya korban jiwa dan luka-luka sebagai akibat dari serangan Israel ini," tutur Fatma.
"Di samping itu, ditutupnya akses kebutuhan primer seperti makanan, air, listrik, kebutuhan medis, sanitasi, keuangan, dan lainnya memperburuk keadaan warga Gaza yang sudah buruk," katanya lagi.
Reza Idria, setuju dengan Fatma. Ia menambahkan perspektif geopolitik global dan membandingkan bantuan sosial yang diterima oleh pro-Palestina dan pro-Israel.
“Bantuan yang kita pro-Palestina berikan kepada penduduk Palestina selama beberapa dekade ke belakang masih berkali lipat jauh di bawah total bantuan yang diberikan kepada pihak lainnya,” paparnya.
Diskusi tersebut ditutup oleh Saifuddin A Rasyid dengan ikhtisar dan penekanan pada pentingnya mendukung perjuangan Palestina sesuai dengan prinsip moderasi beragama.
“Yang juga perlu ditekankan, apa yang dilakukan Israel kepada warga Palestina tidak sesuai dengan prinsip moderasi beragama, yang mengedepankan nilai perdamaian dan kenyamanan dalam hidup bermasyarakat,” ujarnya.
Di akhir diskusi sebagai bentuk dukungan, Kepala PKMB Tgk. Saifuddin menyerahkan bantuan donasi kepada Yayasan AMNA CARE FUND. Donasi juga dapat dikirimkan ke rekening Bank Sinarmas atas nama YAYASAN AMNA CARE FUND, nomor rekening 0058255227 (kode SWIFT: SBJKIDJA).
Dialog Ramadhan ini adalah bagian dari rangkaian acara Ar-Raniry Ramadhan Fair (ARF) dan akan dilanjutkan dengan Kajian Ramadan keesokan harinya (20/3/204) dengan menghadirkan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12; H. M. Jusuf Kalla; dan Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin.
Kajian Ramadan dengan tema "Masjid sebagai Pelopor Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Ekonomi Umat" itu juga akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kampus UIN Ar-Raniry. (Mc/02)