- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Jumat, 1 November 2024 | 12:49 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 19 Maret 2024 | 19:58 WIB - Redaktur: Elvira - 9K
Lumajang, InfoPublik - Setiap malam setelah pelaksanaan salat tarawih, sebuah tradisi yang sarat makna terjadi di musala- musala di seluruh penjuru negeri. Para santri dan remaja berkumpul dengan penuh semangat untuk melanjutkan ritual spiritual yang mendalam membaca Qur.’an.
Momen tersebut bukan sekadar rutinitas keagamaan, namun juga merupakan momen berharga yang memperkuat ikatan batin dengan kitab suci.
Para santri dan remaja di Dusun Pakeman Desa Sumbersari Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (18/3/2024) malam, menunjukkan kesungguhan dan kecintaan mereka dalam memperdalam ilmu agama melalui tradisi dalam momentum Ramadan.
Dengan khidmat, mereka membenamkan diri dalam ayat-ayat suci Qur.’an, memohon keberkahan di bulan suci Ramadan dan meneladani ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
Muhammad Ibnu Anggara, seorang santri berusia 17 tahun, menyampaikan kebahagiaannya karena bisa menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan. Baginya, kegiatan keagamaan seperti salat tarawih dan membaca Qur.’an bersama-sama teman merupakan suatu keberkatan yang tak terhingga.
Tradisi tersebut bukan hanya tentang membaca Qur.’an semata. Namun, hal tersebut juga menjadi momen pembelajaran yang berharga bagi para santri dan remaja. Mereka saling memberi semangat dan dukungan dalam memahami ayat-ayat suci Qur.’an, serta berbagi pengetahuan agama untuk memperkaya pemahaman mereka.
Ustad Fauzan, seorang pendidik agama, menekankan bahwa tradisi membaca Qur.’an setelah tarawih membawa manfaat besar dalam mendalami nilai-nilai keagamaan, mempererat tali silaturahmi, dan memperkaya batin melalui ayat-ayat suci Qur.’an.
Setiap bacaan Qur.’an yang dilantunkan di musala membawa kedamaian dan keberkahan bagi para pelakunya, serta memberikan suasana spiritual yang mendalam di tengah-tengah bulan suci Ramadan.
“Melalui tradisi yang penuh makna tersebut, diharapkan semangat kecintaan terhadap Qur.’an tetap terjaga dan semakin mengakar di hati setiap individu, khususnya para santri dan remaja. Dengan membaca Qur.’an setelah tarawih, mereka membawa serta harapan dan doa untuk selalu diberikan keberkahan dan petunjuk dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Semoga tradisi ini tetap terjaga dan terus memberikan manfaat spiritual yang mendalam bagi para pelakunya,” harapnya. (MC Kab. Lumajang/KIM Sumbersari/Lus/An-m)