:
Oleh MC KOTA MALANG, Selasa, 19 Maret 2024 | 11:52 WIB - Redaktur: Juli - 121
Malang, InfoPublik - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang berkolaborasi dengan berbagai pihak kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) mulai Senin (18/3/2024).
Terpantau di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing, antusiasme masyarakat sangat tinggi yang terlihat dari antrean panjang sejak pagi hari sebelum GPM dimulai.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang Elfiatur Roikhah mengungkapkan Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Polehan adalah upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang untuk menyediakan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau sekaligus sebagai langkah menstabilkan harga komoditas pokok.
“Gerakan Pangan Murah hari ini digelar di dua titik, yakni di Kelurahan Polehan dan di Kelurahan Tanjungrejo. Masing-masing titik disediakan lima ton beras. Selain itu ada tepung, minyak goreng, gula, mi instan, bawang merah, dan lainnya,” jelas Elfi.
Dia menjelaskan, GPM ini merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi, menjaga stabilitas harga, pasokan pangan selama Maret 2024, serta Ini merupakan antisipasi terjadinya panic buying akibat kenaikan harga bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 2024.
Gerakan Pangan Murah ini merupakan kolaborasi Dispangtan dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, Perumda Tugu Aneka Usaha (Perumda Tunas), serta Bank Indonesia.
GPM pada Maret ini akan dilaksanakan di sepuluh titik di kelurahan yang ada di Kota Malang, yakni di Kelurahan Polehan, Tanjungrejo, Tlogomas, Lesanpuro, Kasin, Purwantoro, Sawojajar, Lowokwaru, Kebonsari, dan Kelurahan Rampal Celaket.
Salah satu warga Kelurahan Polehan, Aliyah mengaku senang dengan adanya kegiatan gerakan pangan murah ini. Menurutnya GPM ini sangat membantu masyarakat untuk bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Alhamdulillah hari ini bisa beli beras 10kg seharga Rp110.000, -. Semoga kegiatan sep?erti ini sering dilaksanakan, jadi kami bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah, sebab di pasar harganya terus naik, tidak turun-turun,” cerita Aliyah. (cah/yon)