- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Senin, 16 September 2024 | 00:05 WIB
: Karo Ops Polda Aceh, Kombes Pol Heri Heryandi mengikuti rapat koordinasi (rakor) antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara hybrid di Polda Aceh, Kamis (14/3/2024). Foto: MC Aceh
Oleh MC PROV ACEH, Jumat, 15 Maret 2024 | 12:49 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 181
Banda Aceh, InfoPublik – Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla perlu diantisipasi terutama seiring musim kemarau yang segera datang. Bahkan, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Aceh telah memasuki musim kemarau.
Upaya penanggulangan karhutla memerlukan koordinasi yang erat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat.
Kepala Biro (Karo) Ops Polda Aceh, Kombes Pol Heri Heryandi menyampaikan, selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi karhutla di Aceh, mulai dari sosialisasi hingga penindakan hukum.
Selain itu, Polda Aceh hingga ke jajaran tingkat kecamatan (Polsek) juga telah mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar, serta menyosialisasikan dampak hukumnya
"Terkait karhutla kami sudah melakukan sosialisasi serta mengedepankan upaya preemtif dan preventif serta penindakan hukum apabila diperlukan,” ujarnya saat mengikuti rapat koordinasi (Rakor) antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara hybrid di Polda Aceh, Kamis (14/3/2024).
“Kami juga terus melakukan upaya-upaya mitigasi agar lebih memudahkan dalam melakukan penanggulangan karhutla," lanjut dia.
Untuk diketahui, Rakor yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto digelar di Auditorium Dr. Soedjarwo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Rakor ini digelar sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
"Rakor dengan Menko Polhukam ini diikuti secara hybrid. Rakor ini digelar sesuai instruksi presiden tentang penanggulangan karhutla," terang Heri Heryandi. (mc/02)