: Mandi Balimau tardisi menyambut ramadan 1445 H-Foto:Mc.Siak
Oleh MC KAB SIAK, Selasa, 12 Maret 2024 | 09:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 311
Buatan, InfoPublik-Petang balimau merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat kabupaten Siak, dan wujud kegembiraan menyambut datangnya Ramadan. Tradisi ini biasanya digelar masyarakat kabupaten Siak sehari sebelum masuknya bulan suci Ramadan.
Petang balimau, juga memiliki filosofi pertama membersihkan jasmani dan batin. Bersihkan lahiriah atau jasmani dengan mandi air limau, yang bahan nya terdiri dari limau purut dan daun, daun pandan dan serai wangi.
Sementara makna ke dua dari petang balimau yaitu, membersihkan jiwa dari segala dosa dengan meminta maaf kepada orang lain. Dengan begitu, menyambut bulan suci jiwa menjadi bersih.
Menilik dari sejarahnya, tradisi mandi balimau tak memiliki catatan pasti tentang asal-usulnya. Namun, masyarakat kabupaten Siak di beberapa kecamatan seperti, Tualang, Sungai Apit, Siak dan Buatan tetap melaksanakan tradisi ini setiap datang bulan ramadan.
Di Kampung Buatan II, kecamatan Koto Gasib kabupaten Siak terjadi petang balimau para pemuda menyediakan door prize agar acara lebih semarak. Tampak ribuan warga kampung Buatan II tumpah ruah ke jalan, melakukan pawai keliling kampung terlebih dahulu yang di mulai dari halaman masjid Al Falah, kemudian berakhir di halaman kantor penghulu buatan II.
Wakil Bupati Siak Husni Merza saat membuka kegiatan itu, mengapresiasi acara petang balimau di kampung buatan dua. Ia berharap tahun depan acara ini lebih meriah dilaksanakan.
“Kami mengapresiasi penghulu, karang taruna dan masyarakat buatan dua, koto gasib yang membuat acara ini. Dulu biasa-biasa saja, sekarang acaranya menjadi luar biasa, ribuan masyarakat hadir di sini,” kata Wabup Husni, di Buatan II, kecamatan Koto Gasib, di halaman Kantor Penghulu, Senin petang (11/9/2024).
Husni menjelaskan tradisi petang balimau sudah ada sejak zaman dahulu. Terdapat di sejumlah daerah kecamatan dan kabupaten di provinsi Riau dengan nama berbeda, tujuannya sama menyambut datangnya bulan Ramadan.
“Kalau seramai ini, event ini bisa menjadi destinasi wisata baru, tinggal bagaimana dikemas dengan baik, sehingga dapat menarik pengunjung untuk datang. Perlu halaman yang luas, saya sempat terfikir di koto gasib ini, belum ada ruang terbuka hijau dan tempat bermain anak, kita coba usulkan bersama DPRD Siak, doakan bisa. Kita bangun di sini,” pintanya.
"Dengan demikian, ada taman bermain anak di sini, tambahnya.Kami bersama bersama Bupati Siak memiliki komitmen ingin di setiap kecamatan dibangun ruang terbuka Hijau, tempat bermain dan ini salah satu mendukung program kabupaten Hijau,"imbuhnya.
Penjabat (Pj) Penghulu Kampung Buatan II Jumizan menyampaikan Petang Balimau merupakan tradisi orang tua-tua dahulu. Sampai saat ini, dipertahankan," Ini ajang silaturahmi sesama warga dan menyambut bulan ramadan,"tambahnya.(MC-SIAK/Defi Pribadi/Alonk/Eyv).