: BRGM dan Disdik Kota Dumai Sosialisasikan Kurikulum Gambut dan Mangrove-Foto:Mc.Dumai
Oleh MC KOTA DUMAI, Sabtu, 9 Maret 2024 | 15:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 142
Dumai, InfoPublik - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia bersama Dinas Pendidikan Kota Dumai menggelar Sosialisasi Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sekaligus peluncuran kurikulum gambut dan mangrove untuk diterapkan di jenjang satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Zuri Dumai, Kamis (7/3/2024).
Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Dumai, H. Indra Gunawan, yang ditandai dengan pemukulan gong didampingi oleh Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM Suwignya Utama, MB, dan Sekretaris Dinas Kebudayaan Dumai, Handayani.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Dumai menyampaikan bahwa rangkaian acara yang dilaksanakan pada hari ini adalah bentuk tindak lanjut kerjasama antara BRGM dan Pemerintah Kota Dumai dan akan menyosialisasikan kurikulum pendidikan terkait dengan gambut dan mangrove.
"Rangkaian acara ini merupakan bentuk tindak lanjut kerjasama antara BRGM dan Pemerintah Kota Dumai terutama pada ruang lingkup pengarusutamaan edukasi perlindungan ekosistem gambut dan ekosistem mangrove kedalam kurikulum pendidikan. Jadi, nantinya kita mensosialisasikan kurikulum pendidikan lingkungan khususnya gambut dan mangrove sebagai materi muatan lokal melalui integrasi kedalam Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila,"ujarnya.
Sekda Kota Dumai mengatakan kurikulum gambut dan mangrove sangat tepat dijalankan ke generasi muda dan pelajar tingkat SD dan SMP dengan tujuan agar dapat terlibat dalam penjagaan lahan.
Ini karena mengingat komposisi lahan gambut di Kota Dumai tersebar hampir di Tujuh Kecamatan, yaitu seluas lebih kurang 56.529,5 Ha. Dari data diatas kita semua tahu dan paham bahwa jika tidak dilindungi, maka bencana pasti sudah menanti. Namun sebaliknya, bila dikelola dengan baik, tentunya sumber daya yang besar ini akan berpotensi besar bagi Kota Dumai. Adapun terkait mangrove, Dumai sebagai kota pesisir dengan garis pantai yang panjang, sehingga diperlukan pelaku untuk menjaga kelembaban lahan gambut dan kelestarian hutan mangrove.
"Modul proyek penguatan profil pelajar pancasila soal gambut dan mangrove ini sangat penting karena dapat menumbuhkan rasa cinta akan gambut dan menjaga lingkungan agar tetap asri untuk keseimbangan alam,"imbuhnya.
Sekda Kota Dumai berharap setelah dilaunching nanti materi yang terkandung didalam modul proyek P5 yang terintegrasi dengan tematik gambut dan mangrove dapat menjadi salah satu mata pelajaran favorite anak-anak dan menjadi salah satu bentuk muatan lokal yang padat berisi serta dapat menimbulkan perilaku cinta lingkungan tetap lestari.
Dia meminta kepada para tenaga pengajar untuk mengikuti rangkaian acara bimbingan teknis terkait Modul P5 Gambut dan Mangrove dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai dapat tersampaikan dengan baik kepada para murid SD dan SMP.
Turut hadir juga pada kesempatan tersebut, yaitu Tim Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia diwakili Oleg Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi, Kadis LH dan Kehutanan Provinsi Riau, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kadis Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Dumai, Segenap Tim Integrasi Pembelajaran Gambut dan Mangrove Pada Kurikulum Merdeka, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila disetiap Satuan Pendidikan se-Kota Dumai dan hadirin undangan lainnya. (Mc.Dumai/Iaa/Eyv)