MGI Gelar Donasi Sejuta Frame Kacamata Medis Gratis

: Foto : Penderita glaukoma saat periksakan matanya.(agus)


Oleh MC KAB TUBAN, Sabtu, 9 Maret 2024 | 06:00 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Tuban, InfoPublik - Mega Gloryoung  International (MGI) melakukan kegiatan Gerakan Donasi Sejuta Frame Kacamata Medis secara gratis untuk penderita glaukoma semua usia dan remaja di bawah usia 16 tahun khusus untuk minus 5 ke atas di wilayah Kabupaten Tuban, Jumat (8/3/2024).
 
Duta Mega Gloryoung International dan Glaucoma Society, Agung Prasetyo menjelaskan, kegiatan ini membagikan 1 juta frame kacamata medis secara gratis melalui dua kategori. Yaitu, kategori penderita glaukoma dari segala usia dan penderita yang berpotensi glaukoma minus lima ke atas.
 
Pada kategori pertama, penderita glaukoma dari segala usia dibuktikan dengan surat keterangan medis atau rekomendasi dari rumah sakit maupun puskesmas yang bertanda tangan dokter. Selain itu, juga disertai bukti obat tetes mata yang biasa digunakan oleh penderita.
 
"Karena, penderita glaukoma pasti menggunakan obat tetes untuk mengurangi mata yang kering, dan itu harus dibawa sebagai bukti," terangnya.
 
Selanjutnya, peserta diwajibkan mengisi formulir yang sesuai dengan indentitas diri.
 
Kategori kedua, yaitu penderita yang berpotensi glaukoma minus lima ke atas menyasar anak usia di bawah 16 tahun. Pihaknya sengaja menyasar anak-anak untuk  mencegah penderita yang notabene masih muda agar tidak mengalami kebutaan.
 
Agung Prasetyo mengatakan kegiatan ini telah dilakukan MGI sejak 10 tahun lalu dari Sabang sampai Merauke. Kali ini menjadi MGI membagikan kacamata medis gratis di Kabupaten Tuban.
 
"Kami berusaha agar kegiatan ini akan terus berkelanjutan. Alhamdulillah kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan," jelasnya.
 
Sementara itu, salah satu orang tua peserta asal Kelurahan Karang, Wahyu Widodo mengaku senang adanya kegiatan ini. Putranya yang bernama Narendra Djenar Pisesidharta sudah mengalami minus sejak kecil. Kini Rendra sapaan anaknya yang duduk menempuh pendidikan di jenjang SMP menderita mata minus 5 dan silinder. "Harapannya, semoga bantuan yang diberikan mampu mengurangi minusnya bahkan bisa menyembuhkannya," ujar Wahyu.
 
Sebelum mendapatkan bantuan kacamata, peserta akan diperiksa kondisi matanya. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tingkat keparahan dan jenis terapi yang akan digunakan. (m agus h/hei)