Polres Tuban Tilang Puluhan Pengemudi Bus dan Truk Ugal-ugalan

: Foto : Petugas saat berikan surat tilang kepada pelanggar lalin. (udin)


Oleh MC KAB TUBAN, Sabtu, 9 Maret 2024 | 05:40 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Tuban, InfoPublik - Kepolisian Resort Tuban, Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2024 mulai Senin (4/3) hingga Minggu (17/3) mendatang.
 
Kegiatan operasi tersebut digelar untuk menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas selama dan setelah perayaan Bulan Suci Ramadan maupun perayaan Idulfitri 1445 H di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Tuban.
 
Dalam pelaksanaannya, selain E-TLE, anggota Sat Lantas Polres Tuban juga menerapkan tilang manual kepada pengemudi kendaraan roda empat ugal-ugalan, khususnya bus dan truk besar yang dapat mengakibatkan laka lantas.
 
Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Ayip Rizal saat dikonfirmasi menyampaikan, selama empat hari pelaksanaan operasi keselamatan Semeru pada  Senin sampai Kamis kemarin, pihaknya telah memberikan teguran kepada 1.172 pengendara yang melanggar lalu lintas.
 
"Kami juga menerapkan tilang manual kepada 20 pengendara bus dan truk yang melanggar lalu lintas, seperti melawan arus, ugal-ugalan, melebihi batas kecepatan dan melanggar marka jalan," terangnya, Jumat (8/3/2024).
 
Ayip menjelaskan, sopir bus dan truk yang melintas di jalur nasional Pantura Tuban, menjadi atensi khusus Polantas Tuban. Pasalnya, beberapa kejadian laka lantas yang terjadi beberapa hari kemarin karena pengendara truk dan bus yang ugal-ugalan.
 
Karena itu, lanjut mantan atlet bola voli nasional ini, anggota Satlantas Tuban tidak akan segan menilang atau bahkan menyita kendaraan yang melanggar lalu lintas. Langkah tersebut dilakukan agar penumpang bus dan pengendara lain tidak terkena dampak buruk dari aksi ugal-ugalan sopir kendaraan besar.
 
Ayip mengimbau kepada semua pengendara agar selalu menaati aturan lalu lintas, berkendara secara hati-hati dan jangan ugal-ugalan demi keselamatan bersama. Hargai pengguna jalan lainnya, dengan demikian angka atau tingkat vatalitas laka lantas bisa diminimalisir. (achmad choirudin/hei)