- Oleh MC KAB SANGGAU
- Jumat, 15 November 2024 | 03:47 WIB
: Kegiatan Gerakan Pangan Murah di Pelabuhan Tua Buleleng, Kamis (7/3/2024). (Foto: RRI/Dewa Nida).
Oleh MC KAB BULELENG, Jumat, 8 Maret 2024 | 13:52 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 166
Buleleng, InfoPublik - Menjelang hari raya Kuningan dan Nyepi, Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menyelenggarakan kegiatan Gelar Pangan Lokal dan Gerakan Pangan Murah. Kali ini, kegiatan pasar murah itu dipusatkan di Pelabuhan Tua Buleleng, Jumat (7/3/2024). Sembako menjadi komoditas yang laris diserbu masyarakat.
Penjabat (Pj.) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa Gelar Pangan Lokal dan Gerakan Pangan Murah kembali digelar untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya menjelang Hari Raya Kuningan dan Nyepi. Apalagi, setelah dua hari raya tersebut, akan ada bulan puasa dan Idulfitri.
"Jadi, kegiatan semacam ini akan terus dilakukan sehingga bisa meringankan beban masyarakat yang kebutuhannya relatif bertambah dalam menyambut hari raya. Saya minta nanti mungkin bisa seminggu sekali atau sesuai kebutuhan," tutur Lihadnyana.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa berdasarkan pemantauannya, beberapa komoditas pokok dijual dengan harga relatif lebih murah di pasar tersebut. Terlebih, harga beras dan bawang merah saat ini cenderung menurun.
Tapi, kata Ketut Lihadnyana, hal yang perlu menjadi perhatian ialah cabai merah besar. Sebab, cabai besar hanya bisa diproduksi pada dataran tinggi. Di saat jumlah produksi menurun, kebutuhannya meningkat menjelang hari raya.
"Oleh karena itu, perlu semacam terobosan adopsi teknologi. Bagaimana kita memproduksi cabai merah besar pada musim hujan. Sehingga jangan sampai ada alasan turun produksi karena musim," ujar Lihadnyana.
Lebih lanjut, Lihadnyana menjelaskan bahwa pemda bertanggung jawab melakukan upaya-upaya ekstra untuk mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan sembako. Untuk cabai, salah satu yang dilakukan Pemkab Buleleng adalah menanam cabai secara serentak, serta mengikutsertakan penggunaan teknologi dalam pengelolaannya.
Dengan demikian, nantinya harga cabai tidak selalu naik setiap tahunnya. Ia juga menyebut pemda tidak hanya wajib memantau, tapi juga memastikan masyarakat bisa menjangkau komoditas yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan ke depan ini semakin turun. Pemerintah harus hadir, paling tidak melakukan intervensi. Dalam bentuk subsidi ataupun mekanisme yang lain," ungkap Pj. Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini.
Terkait ketersediaan stok beras, LIhadnyana menyatakan sejauh ini masih tersedia dengan jumlah yang cukup. Ia berharap, pedagang tidak menggunakan momen ini untuk mencari keuntungan berlebih. (MC Kab. Buleleng/mnk/dra)