Sembilan Aksi Kecamatan Mekarsasri OPptimis Tekan Angka Stunting

: Sembilan Aksi Kecamatan Mekarsasri OPptimis Tekan Angka Stunting -Foto: Mc.Barito Kuala


Oleh MC KAB BARITO KUALA, Rabu, 6 Maret 2024 | 22:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 161


Marabahan, InfoPublik - Kecamatan Mekarsari menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Pelaksanaan sembilan Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Balai Pertemuan Kecamatan bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (4/3/2024).

Rapat dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh) Camat Mekarsari Mohtar Aini. Selain mengevaluasi pelaksanaan stunting di 2023, agenda ini juga membahas rencana kegiatan pelaksanaan stunting di tahun 2024.

Ia menyampaikan pihaknya akan terus berupaya dalam menyelesaikan permasalahan stunting. Stunting merupakan masalah prioritas dari tingkat pusat sampai daerah yang harus ditekan atau dituntaskan. Pencegahan stunting tidak terlepas dari sembilan tahapan aksi percepatan penurunan stunting yang disusun secara rembuk dengan seluruh pihak Forkopimcam serta audiensi-audiensi yang menghadiri kegiatan rakor dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penurunan stunting.

"Dalam pelaksanaannya, upaya percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi. Inilah yang menjadi tugas kita bersama, dimana pencegahan stunting dibutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh stake holder yang ada," paparnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya pola asuh keluarga bagi balita serta pencegahan terhadap pernikahan dini yang sering terjadi, sehingga, pencegahan terhadap kasus stunting dapat diatasi.

Senada dengan itu Kabid Keluarga Berencana DPPKBP3A, Auliany dalam penjelasannya menekankan pentingnya pola asuh keluarga serta pemanfaatan pangan lokal bagi balita melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

"Melalui Kampung Keluarga Berkualitas, pemberdayaan masyarakat merupakan hal penting yang membutuhkan intervensi dari berbagai pihak, sehingga ke depan dapat diwujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan pangan lokal yang dapat diolah dengan baik oleh masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas," urainya.

Dengan adanya re-konseptualisasi dari Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas, kata dia, hal tersebut guna mempertegas bahwa Kampung Keluarga Berkualitas merupakan kampung pembangunan kualitas manusia Indonesia.

"Kampung Keluarga Berkualitas ini diharapkan keteraduan program pembangunan antara Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan sektor terkait dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat," jelasnya.

Ditempat yang sama Mohtar paparkan, inisiasi terbentuknya Kelas Menuju Penurunan Angka Stunting berawal dari tingginya angka stunting di Kecamatan Mekarsari. Sehingga Pemerintah Desa bersama PKK dan Kader Desa melakukan pengecekan di lapangan terkait penyebab tingginya angka stunting.

Dengan Kecamatan Mekarsari dijadikan sebagai lokus stunting, sehingga dirinya selaku Plh. Camat, berinisatif bagaimana melakukan tindakan di tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi stunting, sehingga dicetuskan waktu itu Program yang disebut dengan Dapur Stunting melalui Kelas Menuju Penurunan Angka Stunting.

"Dengan adanya Kelas Menuju Penurunan Angka Stunting yang sekarang menjadi Dapur Sehat Atasi Stunting ini, angka stunting di Kecamatan Mekarsari harapannya terus mengalami penurunan," pungkas Mohtar.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Batola, Kabid Keluarga Berencana DPPKBP3A Kab. Batola, Bappeda Kab. Batola, DKPP Kab. Batola yang dalam hal ini menjadi narasumber sekaligus pemapar materi, Plh. Camat Mekarsari yang menjadi moderator kegiatan rakor, UPT Puskesmas Mekarsari, UPT Puskesmas Jelapat,

UPT KB Mekarsari, BPP Kecamatan Mekarsari, Kades se-Kecamatan Mekarsari, Pengelola Kesehatan Ibu, Pengelola Kesehatan Anak, Tenaga Pelaksana Gizi, Petugas Promkes, Petugas Kesling, Pengelola PKPR, STP PKK Desa, Seluruh Bidan Desa se-Kecamatan Mekarsari, Seluruh Kader Pembangunan Manusia, Kader Posyandu Balita, Kader BKB, Kader PKH, Pendamping TKSK, dan seluruh aparatur Desa lainnya.

Kegiatan rapat tersebut ditutup dengan penyusunan rencana sembilan aksi berdasarkan hasil rembuk oleh seluruh pihak Forkopimcam serta aparatur desa yang turut hadir mengikuti kegiatan tersebut. (Rnld/Ben/IKP/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 13:46 WIB
Pj Bupati Batola Dinansyah Tekankan Kolaborasi Satu Data
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Senin, 26 Agustus 2024 | 18:34 WIB
Dinansyah Buka Turnament Bupati CUP X
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Selasa, 20 Agustus 2024 | 13:13 WIB
DPPKBP3A Batola Gelar Pelatihan Pelaporan Tindak Kekerasan
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Selasa, 20 Agustus 2024 | 05:20 WIB
Dinansyah Wajibkan ASN Batola Netral
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Minggu, 18 Agustus 2024 | 08:43 WIB
HUT ke-79 RI, Taptu dan Renungan Suci di Batola
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Minggu, 18 Agustus 2024 | 08:46 WIB
Peringatan Detik-Detik Proklamasi RI ke-79 Tahun di Barito Kuala
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Kamis, 15 Agustus 2024 | 18:25 WIB
Kadis Kominfo Bekali "Literasi Digital" di Diklat Paskibraka