- Oleh MC KAB BALANGAN
- Senin, 18 November 2024 | 14:11 WIB
: Pelaksanaan Safari KB di Puskesmas Kecamatan Nganjuk oleh Dinas PPKB
Oleh MC KAB NGANJUK, Rabu, 28 Februari 2024 | 14:52 WIB - Redaktur: Kusnadi - 174
Nganjuk, InfoPublik – Sebanyak 21 akseptor menerima layanan KB gratis melalui program Safari KB di Puskemas Nganjuk. Program tersebut merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang digaungkan oleh Dinas PPKB Nganjuk yang bekerja sama dengan Puskesmas Nganjuk.
“Ini merupakan salah satu program dari BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam rangka percepatan penurunan angka stunting khususnya di Kabupaten Nganjuk sekaligus untuk menyambut Hari Jadi Kabupaten Nganjuk ke 1087," tutur Nafhan Tohawi Kepala Dinas PPKB Nganjuk saat ditemui PING, Rabu (28/2/2024).
Nafhan mengatakan, program Safari KB ini merupakan kegiatan rutin tahunan Dinas PPKB Nganjuk yang bekerja sama dengan puskesmas se Kabupaten Nganjuk. “Tidak hanya kecamatan saja, kita juga bekerja sama dengan faskes yang tersebar di Kabupaten Nganjuk. Dan hari ini juga dilaksanakan kegiatan yang di Klinik Polres Nganjuk bagi yang berdomisili di luar Kecamatan Nganjuk,” terangnya.
Dijelaskan Nafhan, ada dua jenis pelayanan KB yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan kali ini Puskesmas Nganjuk menyediakan dua jenis pelayanan KB yaitu dengan IUD dan implant.
“Untuk mengikuti Safari KB, masyarakat perlu membawa Fotocopy KTP, Fotocopy Kartu Keluarga, Fotocopy BPJS Kesehatan/KIS (Bila ada), Kartu KB (Bila ada). Pelaksanaan Safari KB ini gratis tanpa dipungut biaya,” jelasnya.
Nafhan berharap, dengan kegiatan Safari KB tersebut, masyarakat khususnya di Kecamatan Nganjuk dapat menjadi keluarga yang bahagia, sehat, dan sejahtera. “Dan untuk kedepannya, baik di faskes maupun di puskesmas untuk tetap melayani masyarakat dengan baik, karena endingnya nanti untuk program pemerintah yakni untuk percepatan penurunan stunting,” tuturnya.
Sementara itu, Yeni Kusumawati Koordinator KB Puskesmas Nganjuk, mengatakan untuk mengikuti kegiatan Safari KB tersebut, masyarakat harus melalui tahap pra-skrining terlebih dahulu. Mulai dari pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan setelahnya juga ada pasca pelaksanaan. Jadi dilaksanakan konseling 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah.
“Pertama dengan memakai ABPK KB (Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB), jadi pasien kita tanya-tanya apakah dia sudah mantap dengan pilihannya dan bagaimana dengan pilihannya itu apakah sudah cocok dengan kondisi tubuhnya atau belum,” ungkapnya.
Dari 21 peserta tersebut, Yeni menyebut ada 9 peserta yang menggunakan KB IUD dan sisanya menggunakan KB Implan. Kemudian untuk setiap harinya Puskesmas Nganjuk tetap membuka pelayanan KB dengan jadwal yang telah ditentukan.(MC KAB NGANJUK/YOS/KR/CS)