- Oleh MC KOTA PADANG
- Sabtu, 16 November 2024 | 08:52 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 28 Februari 2024 | 09:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 290
Padang, InfoPublik - Empat orang anak muda dengan memakai jas almamater kampus, nampak berbincang-bincang akrab dengan sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Laps Muaro Padang.
Sesekali nampak mereka bercanda dan bersenda gurau, layaknya teman yang sudah saling kenal dalam waktu yang cukup lama.
Keempat mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya Minangkabau Universitas Andalas Padang, yang telah selesai mengadakan Program Proyek Kemanusian, yaitu Pelatihan Bimbingan Kemandirian bagi WBP yakni kesenian membatik
Ica salah seorang mahasiswi semester 8 ini menceritakan pengalamannya selama 10 hari memberikan pelatihan kepada para WBP Lapas Muaro Padang.
"Awalnya cukup deg-degan, karena berhadapan dengan mereka (WBP), kan kita tahu penjara itu kesannya seram," celotehnya, Selasa (27/02/2024)
Namun hal tersebut kata Ica, hanya sesaat. Setelah berkenalan dan berinteraksi, ternyata kesan seram tersebut langsung sirna, berganti dengan suasana santai dan penuh keakraban.
"Ternyata, mereka bersahabat dan sangat antusias ketika kita ajarkan bagaimana caranya membatik, intinya mereka perlu kegiatan yang sifatnya positif," tambahnya.
Kepala Prodi Sastra Minangkabau Universitas Andalas (UNAND) Yerri Satria Putra menjelaskan, kegiatan pelatihan ini salah satu bentuk program PKNPM yang disinergikan dengan proyek NBKM, proyek kemanusiaan yang dilaksanakan oleh UNAND.
"Prodi Sastra Minang sejak tahun 2001 sudah menjalin kerja sama dengan Lapas Padang, pelatihan pembuatan batik termotivasi untuk mengembangkan seni batik dengan ragam hias Minangkabau," katanya.
Dipilihnya Lapas menurut Yerri, karena Lapas memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak dan potensial, selain itu para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) memiliki waktu yang banyak untuk mengikuti pelatihan.
Sementara Ka Lapas Muaro Padang Marten mengatakan, pihaknya selalu terbuka untuk bekerjasama, termasuk dengan universitas.
Selama program, kata Marten para mahasiswa harus didampingi oleh petugas Lapas, mengikuti aturan yang ada di Lapas, serta harus meminta izin terlebih dahulu kepada WBP yang bersangkutan, jika ingin mengambil dokumentasi (foto). (MC Padang/RA).