- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 7 November 2024 | 12:28 WIB
: Lapas Kelas II A Pangkalpinang, Bangka Belitung, mengembangkan perkebunan Jagung. Foto: Humas Lapas Kelas II A Pangkalpinang
Oleh Eko Budiono, Kamis, 7 November 2024 | 12:31 WIB - Redaktur: Untung S - 156
Jakarta, InfoPublik - Lapas Kelas IIA Pangkalpinang, Kanwil Kemenkumham Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan perkebunan jagung guna mendukung ketahanan pangan nasional dan mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Kepala Lapas Kelas IIA Pangkalpinang, Hidayat, menyampaikan hal tersebut melalui keterangan resmi pada Kamis (7/11/2024). "Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kemandirian pangan dengan mengembangkan program kebun jagung di lingkungan lapas," katanya.
Hidayat menjelaskan bahwa pengembangan perkebunan jagung ini merupakan implementasi nyata dari komitmen untuk memperkuat sistem pertahanan dan kemandirian bangsa, khususnya dalam upaya swasembada pangan. "Kebun jagung ini tidak hanya menyediakan bahan pangan mandiri bagi lingkungan Lapas Pangkalpinang, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pembinaan produktif bagi warga binaan," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa warga binaan tidak hanya dibina secara mental dan fisik, tetapi juga diberdayakan untuk berperan dalam upaya ketahanan pangan dan memperoleh keterampilan bertani yang bermanfaat untuk masa depan mereka. “Ini sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo, dan kami berkomitmen mendukung ketahanan pangan di lingkungan lapas dengan berkebun jagung," tegasnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bangka Belitung untuk memanfaatkan sumber daya di lingkungan Lapas Pangkalpinang secara optimal. "Kebun jagung yang dikelola warga binaan dengan bimbingan petugas menunjukkan bahwa Lapas Pangkalpinang tidak hanya tempat pembinaan, tetapi juga berperan dalam mendukung ekonomi hijau dan ketahanan pangan yang berkelanjutan," kata Hidayat.
Dia menekankan bahwa selain memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, program itu diharapkan mampu meningkatkan kesadaran warga binaan akan pentingnya kemandirian dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.