- Oleh MC KAB MURUNG RAYA
- Selasa, 19 November 2024 | 14:49 WIB
: Secara Virtual, Wagub Sulteng Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2024-Foto : MC Sulteng
Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH, Selasa, 27 Februari 2024 | 11:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 142
Palu, InfoPublik - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma'mun Amir mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 yang dipimpin oleh Inspektorat Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir secara Virtual. Bertempat, diruang kerja Wakil Gubernur, Jl. Samratulangi, No. 101. Senin, (26/2/2024).
Pertemuan tersebut dihadiri ; Unsur Forkopimda Sulteng, Kepala OPD, dan pejabat terkait lainya. Secara virtual ; Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Sesjam Datum Kejaksaan RI, Direktur Impor Perdagangan RI, Deputi III KSP, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementrian dan Lembaga, Gubernur, Bupati/Walikota se-Indonesia.
"Pada minggu keempat Februari 2024, terdapat beberapa komoditas pangan yang menunjukkan tren peningkatan harga diantaranya beras, cabai merah, telur ayam ras dan daging ayam ras" Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI Pudji Ismartini dalam paparannya
Pudji juga mengungkapkan perkembangan harga beras sejak 2022-awal 2024 secara umum menunjukkan tren kenaikan harga, secara year on year pada Januari 2024 terjadi inflasi sebesar 15.65 persen. Selain itu, andil inflasi beras terus meningkat secara year on year dengan andil inflasi sebesar 0.56 persen.
Pada Januari 2024, cabai merah mengalami deflasi secara month to month, namun level harganya relatif masih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana tingkat inflasi y-on-y mencapai 26,82 persen.
Kemudian, secara nasional jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan Indeks Peningkatan Harga (IPH) pada minggu pertama 102 Kab/Kota, minggu kedua 138 Kab. Kota, minggu ketiga 175 Kab/Kota dan minggu keempat 222 Kab/Kota.
"Perlu langkah nyata untuk menahan laju peningkatan, agar tidak berlanjut diawal bulan Maret 2024," harap Pudji
Pada kesempatan itu, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir menyampaikan enam upaya konkrit Pemerintah Daerah dalam penanganan inflasi yakni ; melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, meralisasikan BTT serta dukungan transportasi dari APBD.
Irjen Kemendagri berharap, seluruh kepala daerah dan unsur Forkompinda untuk bersama-sama mengatasi kenaikan Inflasi utamanya menghadapi bulan suci ramadhan.
Selain itu, ia juga meminta kepala daerah untuk menindak lanjuti diantaranya ; pertama, Kepala daerah melaksanakan rapat lanjutan bersama Bulog didaerahnya masing-masing membahas verifikasi data.
Kedua, penyaluran beras SPHP dan jagung dengan memperhatikan antrian masyarakat,
Ketiga, realisasi anggaran Dekon daerah.
Keempat, seluruh kepala daerah mengecek kembali petugasnya serta memberikan data hasil tindaklanjut hasil koordinasi ini pada minggu mendatang.(Mc.Sulteng/Eyv)