: Sejumlah Narasumber saat diskusi Konkow lintas Komunitas yang di gelar oleh BPOLBF, Sabtu (24/2). Foto Frumentius
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Sabtu, 24 Februari 2024 | 21:26 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 240
Labuan Bajo, InfoPublik - Dua Investor yang telah menyatakan, berminat hendak berinvestasi di kawasan Parapuar Labuan Bajo yang di kelola oleh Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Nilai Investasinya tak tanggung tanggung mencapai 16,2 juta dollar atau sekitar 182.miliar rupiah. Dua investor itu telah melakukan Memorandum Of Understanding ( MOU) diantaranya Deuist Internasional dan Eiger, duanya berasal dari luar Manggarai Barat.
Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF Fransiskus Teguh menyampaikan hal itu kepada wartawan usai melaksanakan kegiatan Konkow Lintas Komunitas (KONTRAS) oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf berkolaborasi dengan TikTok Indonesia, dan Bank BRI KCP Labuan Bajo, Sabtu (24/2) di kawasan Parapuar Labuan Bajo.
Dijelaskanya, Tim dari Eiger sudah pernah datang ke kawasan Parapuar hendak memastikan lokasi. Setelah melakukan serangkaian studi, pada prinsipnya dengan melihat potensi yang ada, Eiger salah satu investor menyatakan bermint untuk melakukan investasi.di kawasan Parapuar Labuan Bajo.
Frans Teguh menginformasikan, sesuai dengan master.plan kawasan Parapuar, bahwa penataan di kawasan Parapuar kedepan, lakukan sesuai dengan lingkungan yang alami dan sesuai dengan tata ruang budaya lokal Manggarai.
"Kita berharap kawasan Parapuar yang akan di di tata, sesuai dengan lingkungan yang alami dan sesuai dengan tata ruang budaya lokal. Contoh ini kawasan yang saat ini di gunakan sebagai tempat melaksanakan berbagai event di Parapuar, ibarat sebagai natas (lapangan yang ada di halaman rumah adat orang Manggarai)."katanya.
ia menjelaskan, selain itu, akan disertai dengan Mbaru gendang (nama rumah.adat.orang Manggarai). Dalam master plan di Parapuar, akan di bangun 'Mbaru gendang' onen.lingkon pe,ang ( ada rumah adat berupa Mbaru gendang, dan ada kebunnya) sebagai satu kesatuan. Sehingga terjadi kombinasi kararakter parapuar.
Dirinya juga menaruh harapan agar lot yang hendak di bangun di kawasan Parapuar, kiranya pengusaha lokal bisa.mengambil bagian untuk berinvestasi hendak membangun Parapuar.
"Ada banyak orang NTT yang memiliki banyak uang, semoga mereka bisa.berminat untuk berinvestasi di Parapuar, sehingga membuka banyak pekerjaan bagi warga lokal."katanya.
Sedangkan kegiatan diskusi Konkow lintas Komunitas yang di laksanakan oleh BPOLBF di laksanakan dalam rangka membangun dan mempererat komunikasi dan sinergitas antara Pelaku Industri Parekraf Labuan Bajo, Kemitraan Parekraf, dan Regulator Kebijakan Daerah untuk terus dapat meningkatkan kualitas dan performa pariwisata Labuan Bajo.
Kegiatan diskusi yang menampilkan sejumlah Narasumber diantaranya Plt Dirut BPOLBF Fransiskus Teguh, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat Crispianus Mesima dan Ketua Pokja Akselerasi Digitalisasi Direktorat Musik dan Animasi Kemenparekraf Artadi dan hadiri oleh enam komunitas seperti Sanggar I Production, Sanggar Tate Kin Art, Kopi Oles, PAPRI, VideoGe, Animal Pop Komodo, Stand Up Comedy Labuan Bajo, Komunitas Remaja Labuan Bajo dengan mengusung tema “Kolaborasi Komunitas Kreatif dan Pasar UMKM Labuan Bajo"
Kepala Dinas PMD.Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut mengakui lompatan kemajuan Pariwisata Labuan Bajo dalam beberapa tahun terakhir begitu cepat.
Dia meminta agar komunitas yang ada di Labuan Bajo harus mampu mengikuti kemajuan yang ada.
Dia juga meminta kepada.pihak industri Pariwisata, agar membayar jasa pelaku seni dan sanggar yang wajar.
"Saya minta para.industri juga untuk membayar pelaku seni yang pantas, masa di bayar 150.000, kan tidak sesuai. Demikian juga kepada pelaku sangar dan seni .di Manggarai Barat, untuk melakuka Kompetisi yang sehat dan menampilkan sangar dan seni yang baik dan profesional, sehingga yang menentukan tarif sewa bukan pelaku industri,.namun pelaku seni dan sanggar sendiri",katanya.
Sementara untuk kedepan,pihaknya akan berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas desa wisata, di Manggarai Barat, minimal mampu untuk menyuplai kebutuhan bahan makanan pokok di Labuan Bajo.
Sementara Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Crispianus Mesima mengakui lompatan kemajuan Pariwisata Labuan Bajo sangat cepat, oleh karena itu pihaknya berharap agar kemajuan ini harus tetap di upayakan agar warga lokal bisa mengimbangi kemajuan lompatan yang ada.(Frumentius MC Manggarai Barat)