Sore ini Danau Limboto Didiskusikan Pegiat Lingkungan Gorontalo

:


Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 24 Februari 2024 | 13:29 WIB - Redaktur: Kusnadi - 234


Kota Gorontalo, InfoPublik - Danau Limboto adalah danau yang menyimpan banyak sumber daya alam melimpah dan memiliki nilai sejarah, budaya, dan sosial ekonominya.

Secara administrasi wilayah, danau ini terletak di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Bukan hanya itu saja, Danau Limboto turut membantu perekonomian masyarakat sekitar danau, dengan menggantungkan mata pencaharian warga seperti membuat Keramba Jaring Apung (KJA) di dalam kawasan danau. 

Sebagai kawasan lahan basah, Danau Limboto yang berada di tengah daratan Gorontalo telah menjadi muara dari 23 sungai dan anak sungai.

Sungai dan anak sungai ini membawa sedimen yang sepanjang tahun mengisi cekungan ini, akibatnya pendangkalan dan penyiutan danau terjadi. Hingga pemerintah menetapkan sebagai salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia.

"Untuk kami akan membincangkan masa depan danau dalam sebuah diskusi sore ini," kata Zul Mangkau ketua Society Indonesian Enviroment Journalist (SIEJ) Simpul Gorontalo, Sabtu (24/2/224).

Zul menambahkan keberadaan Danau Limboto juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat rekreasi, dan tak sedikit banyak pengunjung yang ramai-ramai mendatangi Danau Limboto untuk mengabadikan momen di sekitar danau tersebut. 

Apalagi saat petang mulai datang, para pengunjung berduyun-duyun mengabadikan langit sore yang sedang mekar. Hal ini yang membuat Danau Limboto terkenal dengan keindahaan sunsetnya.

"Namun, keberadaan Danau Limboto ini semakin hari kian terancam. Pendangkalan mulai terjadi di mana-mana. Pada tahun 1932, Danau Limboto memiliki luasan 8.000 hektar dengan tingkat kedalaman 30 meter. Kini, luasan danau terus berkurang dan kedalamannya hanya tersisa 2,5 meter saja.," ujar Zul.

Akibat pendangkalan yang terus terjadi, Danau Limboto dikategorikan dalam 15 danau yang kritis di Indonesia dan diprediksi akan hilang pada tahun 2025. Banyak warga yang mempertanyakan, jika Danau Limboto hilang bagaiamana keberlanjutan lingkungan, sosial ekonominya, dan nilai historis dari Danau Limboto tersebut?

Melihat fenomena ini Society Indonesian Enviroment Journalist (SIEJ) Simpul Gorontalo bersama Biodiversitas Gorontalo (Biota), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Benua UNG, dan Forum Pecinta Alam Gorontalo (FPAG) menggelar diskusi tentang Danau Limboto yang keberadaannya mulai tidak bicarakan atau dibahas. Padahal permasalahannya yang dialami danau tersebut sangat serius. 

Diskusi dengan tema “Omon-omon Masa Depan Danau Limboto?” ini akan digelar pada Sabtu, 24 Februari 2024 di Taman Mapala Benua UNG pukul 15.00 Wita.

Sejumlah pembicara dihadirkan dalam kegiatan ini, antara lain Rosyid Azhar dari Perkumpulan Biota, Sri Sutarni Arifin dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Negeri Gorontalo dan Munawir Rizaldi dari Mapala Benua/FPAG. (mcgorontaloprov)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 09:26 WIB
Biota Gelar Lokakarya Pembuatan Konten Media Sosial Berbasis Jurnalistik
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 6 Oktober 2024 | 13:29 WIB
Sekolah Jurnalisme Warga Tingkatkan Kemampuan Literasi Masyarakat Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 24 Juli 2024 | 20:54 WIB
Pj Gubernur Letakan Batu Pertama Pembangunan Terminal Limboto Tipe B
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 8 Maret 2024 | 17:59 WIB
Danau Limboto Jadi Lokasi Kegiatan 'Aksi Bersih Negeri' di Provinsi Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 7 Maret 2024 | 20:55 WIB
Sekdaprov Gorontalo Apresiasi Gerakan Tanam Pohon di Sempadan Danau Limboto