:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Kamis, 25 Januari 2024 | 09:10 WIB - Redaktur: Kusnadi - 43
Bengkulu, InfoPublik – Pj Walikota Bengkulu membuka dan memimpin rapat koordinasi (rakor) tim pengendali inflasi daerah (TPID) bersama pihak Bank Indonesia (BI), BPS, Bulog di ruang rapat Merah Putih, Kamis (25/1).
Hadir Pj Sekda Eka Rika Rino, Asisten II Sehmi, kepala OPD terkait dan yang mewakili Kapolresta Bengkulu. Ada beberapa point penting yang disampaikan Arif pada rakor tersebut, terkhusus kepada beberapa OPD terkait, terutama Dinas Perindag.
Arif menekankan agar disperindag mengumpulkan para pedagang yang menjadi penyedia bahan pangan khususnya bagi distributor dan pengecer yang jadi sampel untuk pencacahan BPS dalam mengambil sampel. Distributor dan pengecer itu, kata Arif, diberi subsidi agar mereka bisa menekan harga.
“Terkait inflasi kiranya OPD dapat kreatif menjalankan tupoksinya. Seperti perindag, adakan segera pasar murah, bazar, dan tetap melakukan monitor di kelurahan-kelurahan,” pesan Arif juga.
Kemudian untuk OPD dinas perhubungan, lanjut Arif agar mengumpulkan para sopir-sopir yang mengangkut bahan pangan dari kabupaten ke Kota Bengkulu atau dari provinsi lain ke Kota Bengkulu melalui organda.
“Beri subsidi kalau memang ternyata transportasi jadi penyebab kenaikan harga,” kata Arif.
Termasuk dinas pertanian, Arif minta agar lebih menekan lagi pemanfaatan pekarangan, lahan kosong yang kurang produktif. Kemudian agar didata berapa hasil produksi pangan yang dihasilkan oleh petani dan peternak dan berapa yang dibutuhkan sebenarnya.
Pada kesempatan itu pula Arif berharap dukungan dan kerjasama yang selama ini sudah berjalan baik dengan Bulog, BI dan instansi vertikal lainnya untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan dalam pengendalian inflasi di Kota Bengkulu.
Sementara itu, tim perwakilan Bank Indonesia Provonsi Bengkulu senantiasa bersinergi dengan tim TPID se-Provinsi Bengkulu, terutama TPID Kota Bengkulu dalam rangka gerakan nasional pengendalian inflasi pangam (GNPIP) untuk upaya pengendalian inflasi.
Untuk diketahui, pada Desember 2023 inflasi Kota Bengkulu years to years pada posisi 3,09 % diatas inflasi nasional 2,61 persen. Oleh karena itu, Pj Walikota Bengkulu mengatakan ini harus menjadi perhatian seluruh OPD terkait, khususnya perindag, ketahanan pangan dan perhubungan serta bagian perekonomian bagaimana angka inflasi ini tidak menyentuh pada angka 3 persen, walau pun secara target yang ditetapkan oleh pusat untuk di tahun 2023 kurang lebih 3 persen.
Pada tahun 2024, pemerintah pusat menetapkan kisaran angka inflasi pada 2,5 kurang lebih 1 persen. Berarti toleransi yang diperbolehkan antara 1,5 persen sampai 3,5 persen.(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu)