- Oleh MC KAB MERAUKE
- Senin, 25 November 2024 | 11:04 WIB
:
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 17 Januari 2024 | 08:07 WIB - Redaktur: Kusnadi - 100
Pontianak, InfoPublik – Ahmadi tidak menyangka rumahnya akan didatangi Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Ia hanya mendapat kabar jika keluarganya menjadi penerima bantuan pangan kegiatan Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur. Sontak kedatangan Ani dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak membuat semangatnya kian bertambah.
“Seperti mimpi saya didatangi Pak Pj Wali Kota,” tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pengangkut material bangunan ini, usai menerima kedatangan Ani didampingi Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak Anita, di Jalan Tani Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur, Selasa (16/1/2024).
Sebagai ayah dari lima orang anak, Ahmadi harus banting tulang dalam membesarkan anak-anaknya. Dengan kondisi yang tidak selalu berkecukupan, ia dan keluarganya bergantung kepada orang lain, dalam hal ini pemilik perusahaan tempat Ahmadi bekerja. Jaminan sosial dan kesehatan tidak pasti. Hal itu juga yang menentukan kualitas gizi anak-anaknya. Dengan program percepatan penurunan stunting yang rutin diselenggarakan, memberikan ketenangan bagi Ahmadi.
“Apalagi kadang jarang di rumah karena harus bekerja,” ungkapnya.
Dalam upaya Pemkot Pontianak menekan angka stunting, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah-rumah warga di sela kegiatan Aksi Percepatan Penurunan Stunting. Sejak hari pertama dimulainya aksi, dirinya sudah mendatangi tiga rumah warga balita stunting. Kehadirannya pun disambut baik. Dirinya berharap, dengan upaya itu, di akhir tahun 2024 angka stunting Kota Pontianak turun menjadi 14 persen. Langkah lain yang juga ditempuh adalah pengawasan ketat oleh Puskesmas seluruh penjuru Pontianak untuk monitoring dan updating data.
“Pemerintah Pusat sedang membuat pondasi Indonesia Emas 2045, generasi yang kuat secara fisik dan cemerlang dalam mengatasi masalah. Artinya, generasi mendatang harus bekerja bukan lagi sebagai buruh kasar, tetapi top management,” ucapnya.
Aksi percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak terus dikebut oleh Pemkot Pontianak. Ani mendorong orang tua balita, khususnya orang tua balita stunting untuk saling menjaga dan merawat anak. Sesama orang tua harus memberikan kepedulian terhadap anak dari orang tua lainnya. Ia berharap, dengan percepatan penurunan stunting, generasi Indonesia Emas 2045 siap bersaing di tingkat global.
“Kita ingin anak-anak kita berguna bagi bangsa, negara dan agama,” tutupnya. (kominfo/Gema Mahardhika)