:
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 11 Januari 2024 | 14:13 WIB - Redaktur: Tobari - 42
Sleman, InfoPublik - Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman sukses menggelar acara Dialog Ideologi, Politik, dan Organisasi atau Ideopolitor, Rabu (10/1/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Masjid KH Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping ini mengangkat tema: tantangan, sikap, dan kontribusi Muhammadiyah dalam Pemilihan Umum 2024.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebutkan betapa Muhammadiyah sebagai mitra penting dan strategis pemerintah dalam membantu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan juga ekonomi.
Menurut Kustini, Persyarikatan Muhammadiyah juga harus mempunyai kader di setiap level pembuat kebijakan pemerintahan. Hal ini, menurutnya, mendorong kader Muhammadiyah untuk masuk ke ranah politik yang akan membawa warna kebijakan di pemerintahan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan komitmen dan dukungan Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Muhammadiyah Sleman dalam mengawal Pemilu 2024 langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
“Besaran dana hibah untuk KPU Kabupaten Sleman sebesar 44,7 miliar dengan rincian APBD Tahun 2023 sebesar 17,9 miliar dan APBD Tahun 2024 sebesar 26,85 miliar. Sedangkan dana hibah untuk Bawaslu Kabupaten Sleman yaitu 13,75 miliar dengan perincian APBD Tahun 2023 5,5 miliar APBD 2024 sebesar 8,25 miliar,” ujarnya.
Ketua LHKP Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ridho Al-Hamdi, menyoroti terkait tantangan dan sikap Muhammadiyah pada Pemilu 2024. Ia menyebut kalau kader Muhammadiyah tidak anti dan alergi terhadap politik.
“Muhammadiyah akan mendorong kader-kadernya untuk terlibat dalam politik tetapi tidak menyeret Muhammadiyah ke dalam politik praktis,” tegas dosen UMY tersebut.
Selanjutnya, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Arif Jamali Muis dalam materinya menekankan kontribusi warga Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pemilu 2024.
Arif menyampaikan bahwa sesuai amanah Musypimwilsus PWM DIY menegaskan secara organisasi Persyarikatan harus sehat, efektif, efisien meskipun telah menjadi organisasi yang sangat besar.
"Diperlukan strategi baru, kultur baru, cara-cara baru yang inovatif agar organisasi non-profit ini terus lestari sampai akhir zaman," jelasnya.
Dialog Ideopolitor ini dihadiri Ketua dan Anggota PDM, Ketua Majelis/Lembaga, Ketua dan Anggota LHKP, Pimpinan Cabang dan Ranting PCM & PCA se-Sleman beserta segenap Ketua Ortom. (Athiful/KIM Depok/toeb)