:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Rabu, 10 Januari 2024 | 16:34 WIB - Redaktur: Kusnadi - 47
Bengkulu, InfoPublik - Upaya pencegahan karhutla terus menjadi fokus pemerintah ditahun 2024. Upaya itu dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bengkulu melalui sosialisasi dan edukasi ke masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Dengan pendekatan “Humanis” sosialisasi dan edukasi terkait karhutlat sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat masih adanya masyarakat yang membersihkan lahan dengan cara dibakar.
Dalam sosialisasi dan edukasi larangan pembakaran hutan dan lahan, diharapkan warga masyarakat mengetahui bahaya dan sanksi yang diberikan jika melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Sosialisasi dan edukasi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau, diimbau kepada masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian terhadap alam dan lingkungan.
Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Bengkulu Yuliansyah, Rabu (10/1), sejak Januari hingga Desember 2023 telah terjadi kebakaran lahan sebanyak 118 kali. Total lahan yang terbakar telah mencapai ratusan hektare.
Ratusan hektare lahan terbakar sebagian terjadi disejumlah lokasi secara berulang-ulang seperti di lahan gambut tepatnya di Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Muara Bangkahulu.
Maka dari itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah khususnya di lahan gambut guna menjaga kondisi udara terus terjaga.
Pasalnya, lahan gambut yang tebal membuat upaya pemadaman menjadi sulit, selain itu titik api yang tersebar dibeberapa kawasan sehingga menyulitkan petugas.
Kemudian, Yuliansyah meminta masyarakat untuk selalu berhati-hati saat menyalakan api khususnya membakar sampah di tengah cuaca Kota Bengkulu saat ini masih panas. Namun dengan maraknya kebakaran di Kota Bengkulu, masyarakat diimbau tegas tidak membakar sampah ataupun membuka lahan dengan cara membakar.
"Karena saat ini cuaca panas dan angin kencang, diimbau agar masyarakat tidak dulu membakar sampah atau membuka lahan kebun dengan cara membakar. Disamping akan berdampak kebakaran juga akan berdampak ke faktor kesehatan. Kami ajak masyarakat bersama-sama menjaga kondisi polusi udara tetap normal," ujar Yuliansyah. (MCKB)