: Foto : Jembatan DAM Seng masih sepekan lagi dibuka untuk kendaraan roda empat. (mila)
Oleh MC KAB TUBAN, Rabu, 10 Januari 2024 | 16:44 WIB - Redaktur: Juli - 51
Tuban, InfoPublik - Pengerjaan jembatan DAM Seng yang telah ditunggu-tunggu masyarakat utamanya di Desa Sidoharjo Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban telah mencapai 95 persen.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR PRKP Kabupaten Tuban Basdi mengatakan, proses pengerjaan jembatan telah mencapai 95 persen. Bahkan, roda dua telah diperbolehkan melintas.
“Saat ini hanya tinggal proses finishing, motor juga sudah boleh lewat,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (10/1/2024).
Basdi menegaskan, untuk kendaraan roda empat dan truk muatan belum diperbolehkan, sebab umur beton jembatan yang belum cukup. Hal ini penting, agar kekuatan jembatan bisa maksimal sehingga aman untuk digunakan. “Kira-kira satu minggulah, baru boleh dilewati roda empat lebih,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat Novita Anggraini mengaku senang jembatan DAM Seng bisa dilewati kembali. Pasalnya, ia mengaku harus berputar terlebih dahulu, jika ingin pergi ke sekolah. “Sekolah saya di Singgahan, dekat kalau lewat sini. Jadi saat jembatan ini rusak harus putar jauh,” ungkapnya.
Sama seperti Novita, Juri juga mengaku senang Jembatan DAM Seng akan segera selesai. “Nggeh seneng mbak, soalnya kemarin susah kalau mau ke sawah, lewat kali di bawah,” kenangnya.
Petani asal Desa Sendang, Kecamatan Senori yang sehari-hari mengayuh sepeda untuk ke sawah miliknya ini berterima kasih kepada Pemkab Tuban yang telah membangun jembatan vital tersebut. “Terima kasih banyak, karena memang jembatan ini dibutuhkan masyarakat banyak,” tutupnya.
Jembatan DAM Seng mengalami kerusakan sejak akhir 2022 lalu. Terputusnya jembatan tersebut berdampak pada terbatasnya akses utama masyarakat dari Kecamatan Senori menuju Kecamatan Singgahan maupun sebaliknya. Jembatan ini juga banyak digunakan sebagai jalan alternatif masyarakat menuju ke Kabupaten Bojonegoro.
Total alokasi dana pembangunan mencapai Rp1,9 miliar yang bersumber dari APBD 2023. (nurul jamilah/hei)