:
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 4 Januari 2024 | 09:41 WIB - Redaktur: Tobari - 70
Sleman, InfoPublik - Pendopo Kalurahan Condongcatur beserta ruang gamelan (Sasono Gongso) diresmikan oleh GKR. Mangkubumi, Rabu (3/1/2024).
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji menuturkan, Pemerintah Kalurahan Condongcatur telah menyelesaikan 2 (dua) pekerjaan yang pertama pembangunan Pendopo dan yang selanjutnya adalah pembangunan Ruang Gamelan (Sasono gongso)
"Pendopo ini kami beri nama Kromoredjan yang terinspirasi dari nama Lurah pertama Condongcatur yaitu Simbah Kromoredjo sesuai Maklumat dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX pada tanggal 26 Desember 1946 yang diperingati sebagai hari jadi Kalurahan condongcatur dan saat ini merupakan hari jadi ke 77 Kalurahan Condongcatur," ujar Reno.
Lebih lanjut, Reno menuturkan bahwa pembangunan Pendopo Kalurahan Condongcatur ini menghabiskan anggaran dana sebesar Rp. 1.837.120.000 dan ruang gamelan (Sasono gongso) Rp. 418.995.732. “Sehingga total anggaran biaya sebesar Rp. 2.256.115.732 rupiah yang berasal dari dana SILPA dan Pendapatan Asli Kalurahan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Reno Candra Sangaji juga mengatakan bahwa pendopo ini nantinya akan diperuntukkan bagi berbagai aktivitas seperti seni budaya, UMKM, dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, yang hadir dalam peresmian tersebut berharap dengan diresmikannya pendopo dan ruang gamelan tersebut, dapat meningkahkan pelestarian budaya di Kalurahan Condongcatur.
Hal tersebut sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman yaitu pengembangan Kalurahan berbasis budaya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Sleman sudah memiliki 19 desa/kalurahan yang sudah ditetapkan melalui SK Gubernur sebagai desa budaya dan ada 5 kalurahan yang sudah ditetapkan menjadi desa mandiri budaya untuk mendukung keistimewaan Yogyakarta
"Pemerintah Kabupaten Sleman memberi Apresiasi kepada Lurah Condongcatur beserta para pamongnya dengan dana Silpa PAD-nya dapat membangun pendopo yang megah, ini merupakan bagian dari motivasi bagi Kalurahan Kalurahan lainya dikabupaten Sleman untuk mengikuti pembangunan, kemajuan seperti di Condongcatur ini," ucapnya.
GKR. Mangkubumi sendiri, sebelum meresmikan langsung pendopo dan ruang gamelan menyatakan kekagumannya dengan bangunan tersebut.
"Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan pendoponya bagus banget, full kayu, bangunannya mengembalikan desainya sebagai sebuah pendopo, yang utama pendopo digunakan ini untuk rembug warga, berharap bisa juga untuk latihan menari, latihan membatik sehingga bisa makin "regeng" masyarakat bisa bersama sama latihan budaya yang semestinya karena siapa lagi kalau bukan kita yang nguri uri budaya Jawa, dan kita patut bangga mendapatkan pengakuan dari Unesco,” ujar GKR Mangkubumi.
“Mari kita nyengkuyung bareng heritage ataupun kawasan situs, kawasan kawasan budaya terus kita kembangkan dan jaga bersama karena kedepan kita punya mimpi yang besar dan Condongcatur merupakan dari bagian yaitu mimpi besarnya Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi kawasan warisan budaya dunia," imbuhnya. (Wasana/KIM Depok/toeb)